Sudah nonton Joker? Tidak ada manusia yang benar-benar baik dan benar-benar jahat. Dalam diri setiap kita ada sisi baik dan buruk.
tak sepenuhnya tepat menggambarkan pengidap gangguan jiwa. Di kehidupan nyata, gangguan jiwa tak jadi faktor utama penyebab orang melakukan kekerasan atau kejahatan.Apalagi, kegeraman masyarakat Gotham mengingatkan kita pada Indonesia. Aksi unjuk rasa rusuh hingga pengadilan jalanan kerap terjadi.
"Mereka tahu harusnya diserahkan ke penegak hukum. Namun mereka khawatir jangan-jangan proses hukumnya tidak memuaskan perasaan keadilan masyarakat. Oleh karena itu lebih baik hukum ditegakkan sendiri," ujar Mustofa.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Merefleksikan Joker (1): Betulkah Orang Jahat adalah Orang Baik yang Tersakiti?Setelah menonton film Joker sejumlah orang megambil kesimpulan, orang jahat adalah orang baik yang tersakiti. Benarkah begitu?
Baca lebih lajut »
Jared Leto Kecewa Tak Dianggap dalam Kesuksesan 'Joker'Aktor Jared Leto yang berperan sebagai Joker dalam 'Suicide Squad' tak bergembira dengan capaian yang didapat oleh 'Joker' terbaru. Ia justru kesal.
Baca lebih lajut »
Tidak Dilibatkan di Film Joker, Leto Mengaku KesalSutradara Todd Phillips memilih Joaquin Phoenix untuk memerankan Joker dalam film yang tidak memiliki koneksi dengan DC Universe itu.
Baca lebih lajut »
Joker, usaha sendiri, dan gangguan jiwaStatus pekerjaan 'berusaha sendiri' termasuk paling rawan mengalami gejala gangguan jiwa.
Baca lebih lajut »
Soal Teori Batman dan Joker Bersaudara, Thomas Wayne Beri JawabanSeminggu sudah film Joker (2019) ditayangkan di tanah air.
Baca lebih lajut »
Joker dan Stigma Penderita Gangguan Jiwa – Bebas AksesStigma membuat perilaku kekerasan diidentikkan dengan penderita gangguan jiwa. Padahal, mereka yang yang tidak mengalami gangguan jiwa justru lebih banyak melakukan kekerasan. Humaniora AdadiKompas Baca➡️
Baca lebih lajut »