Pertamina harus menelan kerugian sampai 767 juta dolar AS pada semester I 2020.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina pada semester pertama tahun ini harus menelan kerugian karena dampak pandemi Covid-19 dan penurunan harga minyak. Karena dua dampak itulah, menurut Menteri ESDM, Arifin Tasrif wajar jika perusahaan minyak negara tersebut merugi.
Direktur Keuangan Pertamina, Emma Sri Martini menjelaskan memang semester pertama ini Pertamina harus menelan kerugian sampai 767 juta dolar AS. Ia menjelaskan kondisi ini bahkan lebih berat daripada krisis keuangan dahulu kala. Emma menjelaskan pukulan telak bagi keuangan pertamina memang terhadap rugi kurs. Ia menjelaskan kurs mempengaruhi 30-40 persen kondisi keuangan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pertamina dan Chandra Asri Kembangkan Bisnis Petrokimia |Republika OnlinePetrokimia merupakan salah satu pengembangan bisnis dan mitigasi jangka Panjang
Baca lebih lajut »
Pertamina Cilacap Kenalkan Batik Produksi Napi Nusakambangan |Republika OnlineDalam kondisi terpenjara para napi tetap mampu berekspresi dan hasilnya sangat bagus
Baca lebih lajut »
Pertamina Medan Beri Latihan Manajemen Budidaya Ikan Karamba |Republika OnlineKegiatan pelatihan diikuti oleh kader posyandu dan pengelola keramba Ayah Amanah
Baca lebih lajut »
Hadapi Pandemi, Pertamina Optimistis Kinerja 2020 Positif |Republika OnlinePandemi Covid-19, dampaknya sangat signifikan bagi Pertamina.
Baca lebih lajut »