Acara Gerakan Percepatan Olah Tanah (GPOT digelar di Desa Ciberes, Subang.
REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menghadiri acara Gerakan Percepatan Olah Tanah .
Syahrul mengatakan, pertanian harus digenjot untuk menghadapi tantangan yang ada di depan mata. Yaitu penyebaran Covid-19, dan ancaman kekeringan yang bisa berdampak pada terjadinya krisis pangan. “Solusinya ada di pertanian. Tidak ada yang rugi di pertanian. Kita buka mata ada tanah yang bisa ditanami, sudah ada solusinya. Tidak boleh ada tanah yang menganggur,” katanya.
Menurut Mentan, untuk meningkatkan pertanian, dibutuhkan lahan yang bagus, bibit yang tepat, dan budidaya pelaksanaannya harus benar. Dengan fase akhir musim penghujan, petani pun diminta mempercepat masa tanam kembali setelah panen periode pertama.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kunjungi Karawang, Mentan Panen Padi Pastikan Pangan Aman |Republika OnlineMentan menyebut kementerian mendorong percepatan tanam demi pastikan pasokan pangan
Baca lebih lajut »
Tenang, Mentan Jamin Bahan Pokok Cukup dan Terkendali Memasuki New NormalSkema yang dilakukan Kementan dalam mengantisipasi krisis pangan adalah melaksanakan gerakan percepatan tanam serentak.
Baca lebih lajut »
Lumajang Siap Dukung Percepatan Tanam Padi ASEP 2020 |Republika OnlineLumajang terus evaluasi realisasi tanam padi untuk jaga ketahanan pangan
Baca lebih lajut »
Komisi IV DPR Dukung Program Percepatan Tanam Padi |Republika OnlineProgram dinilai dapat menjadi senjata ampuh dalam memerangi dampak Covid-19
Baca lebih lajut »
Mentan Dorong Petani Manfaatkan KUR |Republika OnlineSektor pangan terbukti masih bertahan dan cukup stabil bahkan di tengah pandemi
Baca lebih lajut »
Mentan Syahrul Pastikan Bahan Pokok Aman saat |em|New Normal|/em| |Republika OnlineMentan Syahrul menyebut ketersediaan bahan pokok aman dimana stok beras surplus
Baca lebih lajut »