Menilik Peluang Sektor Saham Ritel Kala Kantong Warga RI 'Bolong'

Ritel Berita

Menilik Peluang Sektor Saham Ritel Kala Kantong Warga RI 'Bolong'
Saham
  • 📰 cnbcindonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 85 sec. here
  • 4 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 40%
  • Publisher: 74%

Apakah tetap ada peluang di sektor ritel saat daya beli masyrakat RI lemah

Foto: Pengunjung melihat produk yang dijual pada gerai PT Matahari Department Store Tbk. atau Matahari di Plaza Atrium, Jakarta, Selasa . Sektor saham ritel jadi sorotan saat sinyal merah untuk ekonomi Indonesia menyala, tanda mulai tidak baik-baik saja. Beragam indikator menunjukkan bahwa kantong masyarakat mulai mengempis, daya beli semakin turun.

"Di samping angka BPS , juga real di pasar sudah kelihatan adanya . Setiap kami melakukan survei ke pasar, bukan ritel ya, tradisional, tapi lebih ke pasar lah, seperti Tanah Abang dan Mangga Dua. Keluhan yang disampaikan pedagang memang agak lumayan turun. Jadi itu merupakan indikator," kata Isy Karim saat ditemui wartawan di PIK Avenue, Jakarta, Kamis .

Daya beli masyarakat terdegradasi karena faktor harga kebutuhan pokok, makanan, yang harganya semakin mahal. Di sisi lain tingkat pertumbuhan gaji semakin melambat sehingga membuat gap antara pertumbuhan harga pangan dan gaji semakin menyempit. Berdasarkan kelasnya, tingkat daya beli kelas menengah dan bawah masih terjadi fenomena makan tabungan. Terlihat dari tingkatRitel Fashion: RALS & LPPF Menjerit, MAPI Tetap Melejitseperti PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk dan PT Matahari Department Store Tbk masih belum bisa bangkit dari kondisi sebelum pandemi.

Daya beli masyarakat di golongan menengah dan bawah yang semakin terjepit menciptakan kebiasaan baru untuk membeli pakaian secarayang lebih murah dan banyak promo serta diskon. Kebiasaan ini sangat cocok memang untuk kaum mendang-mending.baju bekas pakai dengan brand ternama juga ikut menggerus pasar RALS dan LPPF.

Mengenai proyeksi, keadaan saat ini tentu saja membuat MAPI di atas angin dibandingkan dengan RALS dan LPPF. Sehingga memiliki potensi yang lebih menarik.food and beverages.Berdasarkan data Mandiri Spending Index, belanja agregat barang elektronik tumbuh signifikan. Sepanjang tahun 2024 tumbuh 80,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara pada periode Juni 2024 tumbuh 133% dibandingkan periode yang sama sebelumnya.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

cnbcindonesia /  🏆 7. in İD

Saham

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Mengenal Saham Blue Chip sebagai Investasi Jangka Panjang, Lengkap KarakteristiknyaMengenal Saham Blue Chip sebagai Investasi Jangka Panjang, Lengkap KarakteristiknyaSaham Blue Chip merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan saham-saham unggulan di pasar modal.
Baca lebih lajut »

Menilik Peluang Jonatan, Anthony, dan Gregoria di Olimpiade ParisMenilik Peluang Jonatan, Anthony, dan Gregoria di Olimpiade ParisParis 2024 menjadi Olimpiade kedua bagi Jonatan, Anthony, dan Gregoria. Peluang naik podium sama seperti atlet lain.
Baca lebih lajut »

Sektor-sektor Industri Ini Diramal Paling 'Sial' di Tahun Naga Kayu 2024Sektor-sektor Industri Ini Diramal Paling 'Sial' di Tahun Naga Kayu 2024Pakar Feng Shui suhu Xiang Yi mengatakan sejumlah usaha atau bisnis yang berkaitan dengan elemen air akan kurang baik sepanjang 2024 mendatang.
Baca lebih lajut »

Ada Ancaman Resesi di AS, Sektor Saham Apa Saja yang Dapat Dicermati?Ada Ancaman Resesi di AS, Sektor Saham Apa Saja yang Dapat Dicermati?Head of Equity Research and Strategy Mandiri Sekuritas, Adrian Joezer menuturkan, pihaknya optimistis untuk IHSG di tengah sentiment the Fed pangkas suku bunga.
Baca lebih lajut »

IHSG Berbalik ke Zona Merah, Sektor Saham Transportasi Pimpin KoreksiIHSG Berbalik ke Zona Merah, Sektor Saham Transportasi Pimpin KoreksiBursa saham Asia Pasifik yang melemah berdampak terhadap laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Jumat, 2 Agustus 2024. Namun, IHSG masih bertahan di posisi 7.300.
Baca lebih lajut »

Saham Eropa Anjlok, Sektor Keuangan dan Teknologi Paling TerpukulSaham Eropa Anjlok, Sektor Keuangan dan Teknologi Paling TerpukulGold
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-19 20:16:29