Mengenal Era Post Truth, Saat Masyarakat Lebih Percaya Influencer daripada Pakar

Unair Berita

Mengenal Era Post Truth, Saat Masyarakat Lebih Percaya Influencer daripada Pakar
Umberto EcoAngga Prawadika AjiEra Post Truth
  • 📰 detikcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 48 sec. here
  • 30 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 120%
  • Publisher: 51%

Munculnya banyak influencer yang memengaruhi masyarakat membuat zaman sekarang disebut sebagai era post truth. Apa artinya?

Istilah matinya kepakaran saat ini semakin disorot terutama setelah banyak influencer muncul. Tak sedikit masyarakat yang lebih percaya informasi yang diberikan influencer daripada pakar di bidangnya.

Dijelaskan oleh pakar komunikasi dari Universitas Airlangga , Angga Prawadika Aji S IP MA, ada dua faktor utama yang menyebabkan matinya kepakaran atau era post truth muncul.itu berkaitan dengan dua faktor utama. Yang pertama tentang perkembangan politik dan yang kedua tentang popularitas media sosial. Keduanya kemudian mendefinisikan bagaimanamenjadi sebuah fenomena yang menimbulkan banyak perdebatan.

, atau popularitas. Padahal, informasi tak boleh dengan mudah diserap melainkan harus dicek dulu faktanya. "Media sosial itu kan berupaya untuk mengkuantisasi perhatian. Mengkuantisasi validasi. Sehingga, ketika kita melihat ada satu opini atau pandangan di media sosial, kemudian konten itu ternyata tidak memilikiKekuatan influencer yang sudah memiliki pengikut banyak tentunya tak diragukan lagi. Bahkan, sudah banyak brand terkenal yang meminta mereka mempromosikan produk karena kekuatan personal branding mereka.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

detikcom /  🏆 29. in İD

Umberto Eco Angga Prawadika Aji Era Post Truth Semiotika Buruknya Pembodohan Echo Chamber Post-Truth Politik Bias Faktanya Ilmu Matinya Kepakaran Influencer Kekuatan Konten Percaya Influencer Kebenaran Perkembangan Politik Istilah Matinya Post Truth Influencer Kepakaran Media Sosial Misinformasi Literasi Digital Echo Chamber Kepercayaan Masyarakat

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Era Post-truth, Saat Influencer Lebih Didengar Daripada Pakar, Ini PenjelasannyaEra Post-truth, Saat Influencer Lebih Didengar Daripada Pakar, Ini PenjelasannyaAda dua faktor utama yang mendorong era post-truth yaitu perkembangan politik dan popularitas media sosial
Baca lebih lajut »

Simulacra, Fenomena Menggelisahkan Jurnalisme Era Post TruthSimulacra, Fenomena Menggelisahkan Jurnalisme Era Post TruthKebohongan yang diulang-ulang dan terus disuarakan para pendengung (buzzer) pada akhirnya akan diyakini sebagai sebuah kebenaran.
Baca lebih lajut »

Mengenal Post Power Syndrome dan Cara Mengatasinya, Jangan Ditinggal SendirianMengenal Post Power Syndrome dan Cara Mengatasinya, Jangan Ditinggal SendirianSetelah bertahun-tahun disibukkan dengan rutinitas pekerjaan, mereka merasa kehilangan
Baca lebih lajut »

Era Erik Ten Hag di Manchester United Berakhir, Selamat Datang Era Van NistelrooyEra Erik Ten Hag di Manchester United Berakhir, Selamat Datang Era Van NistelrooyKeputusan Manchester United mendepak Erik Ten Hag langsung mendapat beragam sambutan dari netizen, khususnya fans Setan Merah sendiri.
Baca lebih lajut »

Bicara Cadangan Devisa Era Prabowo, Arief Poyuono Singgung Era MulyonoBicara Cadangan Devisa Era Prabowo, Arief Poyuono Singgung Era MulyonoJPNN.com : Arief Poyuono mengatakan cadangan devisa masa Presiden Prabowo Subianto harus naik jadi 300 dolar AS dalam lima tahun. Bandingkan dengan era Mulyo
Baca lebih lajut »

Megawati Puji Presiden Putin: Pemimpin yang Teguh dan Percaya DiriMegawati Puji Presiden Putin: Pemimpin yang Teguh dan Percaya DiriMenurut Megawati, dirinya sudah mengenal Putin sejak dia belum menjadi presiden.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-15 10:16:45