Kebohongan yang diulang-ulang dan terus disuarakan para pendengung (buzzer) pada akhirnya akan diyakini sebagai sebuah kebenaran.
Semua pemerintahan menyebarkan dusta. Beberapa di antaranya berdusta lebih banyak daripada yang lain. Kutipan salah satu jurnalis dari Amerika Serikat ini menjadi awal diskusi tren jurnalisme post truth .
Diskusi jurnalistik ini menghadirkan Kasi Humas Polrestabes Semarang, Kompol Agus Setyabudi dan Ketua IJTI Jawa Tengah, Teguh Hadi Prayitno. 'Media arus utama hanya kebagian remah-remah dari iklan yang saat ini membanjiri media sosial. Pengiklan lebih memilih influencer daripada media mainstream,' kata Teguh.
Zonasi Jurnalisme Post Truth Simulacra Hiperrealitas Diskusi Jurnalistik Produsen Hoaks
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
TikTok dan Meta Dukung Iklim Jurnalisme BerkualitasKomite Tanggung Jawab Perusahaan Platform Digital untuk Mendukung Jurnalisme Berkualitas telah menggelar diskusi bersama perusahaan platform digital guna menyikapi keluarnya
Baca lebih lajut »
Pakar AS-Indonesia Ungkap Jurus Kolaborasi dalam Jurnalisme Isu IklimJurnalisme kolaboratif dalam memerangi krisis iklim memainkan peran penting. Mengapa demikian? Ini alasan pakar dari AS dan Indonesia.
Baca lebih lajut »
Survei Ungkap Peran Jurnalisme Makin Penting di Era SekarangSurvei ini dilakukan OnePoll pada 2 ribu orang di Inggris. Dari survei itu diungkap ada 76 persen responden yang percaya peran jurnalisme menjadi penting di era sekarang.
Baca lebih lajut »
Arti Mimpi Gigi Rontok Semua Menurut Islam, Pertanda Pesan Baik atau Buruk?Fenomena mimpi gigi rontok semua merupakan pengalaman yang cukup menggelisahkan dan sering dialami oleh banyak orang ketika tidur.
Baca lebih lajut »
Fenomena Pengusaha di Parlemen dan Ancaman bagi DemokrasiPara pengusaha yang menjadi anggota parlemen cenderung membawa agenda bisnis mereka ke dalam proses legislasi.
Baca lebih lajut »
Ramai Tokoh Publik Raih Gelar Doktor, Ini Fenomena yang Sedang Terjadi Menurut PakarMengapa publik figur ramai-ramai raih gelar doktor belakangan ini? Begini kata pakar kajian budaya UM Surabaya.
Baca lebih lajut »