Sektor utama masih ekonomi Indonesia masih tumbuh kuat seperti manufaktur, perdagangan, transportasi, dan infokom.
Bagikan A- A+ Bisnis.com, JAKARTA – Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyampaikan bahwa Indonesia merupakan the bright spot in the dark di tengah ketidakpastian global dan perekonomian negara-negara besar yang melambat.
“Kalau kita lihat, dua indikator utama, pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi sekali, 5,31 persen, di sisi yang lainnya inflasi cukup terkendali. Inflasi kemarin di angka 5,5 persen. Dua hal ini yang menjadi nilai lebih kita di mata dunia. Dan dari survei Bloomberg, mengukur suatu negara terjadi resesi atau tidak, Indonesia relatif pada posisi paling rendah. Jadi paling jauh dari terjadinya resesi,” katanya dalam keterangan resmi yang dikutip Bisnis, Sabtu .
Hal ini terjadi karena berbagai risiko seperti ketidakpastian tensi geopolitik, potensi terjadinya extreme weather, tingginya tingkat suku bunga, dan kebijakan fiskal yang relatif sempit.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Ekonomi Indonesia Dinilai Sudah Kembali ke Era Sebelum PandemiEkonom Core Indonesia, Yusuf Rendy Manilet menilai, ekonomi Indonesia sudah kembali seperti kondisi sebelum pandemi.
Baca lebih lajut »
IHSG Cerah, Sektor-Sektor Ini Jadi PendorongIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Kamis (2/3/23) berakhir di 6.857,41 atau terapresiasi tipis 0,18% secara harian, ini penyebabnya
Baca lebih lajut »
BTN Siap Dorong Pertumbuhan Ekonomi Melalui Sektor PropertiPT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN), siap berkolaborasi dengan Realestat Indonesia (REI) untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui sektor properti, khususnya dari sektor pembiayaan perumahan di Indonesia.
Baca lebih lajut »
Ekonomi Batam Capai 6,84%, Kepala BP Batam: Infrastruktur Rangsang Ekonomi Hulu HilirLaju pertumbuhan ekonomi Batam meroket mencapai angka 6,84 % pada tahun 2022.
Baca lebih lajut »