PT Pertamina (Persero) mencatat kerugian hingga US$ 767,92 juta. Apa yang jadi penyebab kerugian ini? Pertamina via detikfinance
PT Pertamina mencatat kerugian hingga US$ 767,92 juta atau sekitar Rp 11,13 triliun . Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi mengungkapkan ini merupakan rekor kerugian tertinggi selama 10 tahun terakhir.
Fahmy mengatakan semestinya pendapatan penjualan BBM bisa meningkat pasalnya Pertamina tidak menurunkan harga BBM pada saat harga saat harga minyak dunia sedang terpuruk selama 2020. Alasannya, menurut dia investasi tersebut tidak bisa dibiayai dari sumber internal laba ditahan, tapi dibiayai dari sumber eksternal utang, yang akan semakin memperbesar biaya bunga sehingga memberatkan kerugian
Jangan sampai PHK di Pertamina dan para partner terjadi sehingga memperbesar jumlah PHK di Indonesia.Dalam kondisi tersebut, Pertamina tidak bisa ikut berperan dalam memberikan kontribusi terhadap sumber dana APBN, pembukaan lapangan pekerjaan, dan pertumbuhan ekonomi, serta pencegahan ancaman resesi ekonomi Indonesia
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kinerja Ahok Disorot Gara-gara Pertamina Rugi Rp 11 TriliunKomisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ramai dibahas di Twitter. Gara-gara apa? Pertamina via detikfinance
Baca lebih lajut »
Ahok Dicolek Netizen Gara-gara Pertamina Rugi Rp 11 TDetikNetwork Keyword 'Ahok' trending di jagat dunia maya bersanding dengan narasi dan tautan berita soal kerugian Pertamina yang mencapai Rp 11 triliun.
Baca lebih lajut »
Semester I 2020, Pertamina Rugi Rp 11,327 Triliun |Republika OnlinePada semester I 2019, Pertamina membukukan keuntungan.
Baca lebih lajut »
OJK Resmikan Gedung Baru di Yogyakarta |Republika OnlineRestrukturisasi kredit DIY capai Rp 11,9 triliun
Baca lebih lajut »
Ini 3 Alasan Pertamina Telan Kerugian hingga Rp 11,13 TriliunVP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman, menjelaskan sepanjang paruh pertama tahun ini, Pertamina menghadapi tiga tantangan utama.\n
Baca lebih lajut »