Sebagian penduduk Shibam masih mempertahankan pola hidup tradisional
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — , yakni keluarga besar harus menetap dalam satu menara. Namun, ada kalanya satu menara dihuni oleh sekitar 40 kepala keluarga. Dalam hal ini, ada pembagian yang unik untuk setiap lantai. Biasanya, hewan dan peralatan bertani diletakkan di lantai dasar. Sedangkan, lantai kedua difungsikan sebagai tempat penyimpanan makanan atau hasil bumi.
Baca Juga Untuk bersosialisasi, biasanya terdapat pintu internal yang menghubungkan hingga 10 rumah dengan jembatan dari atap ke atap. Jembatan ini juga menjadi jalur alternatif bagi penghuni yang tak kuat menapaki anak tangga. Hampir seluruh penduduk Shibam tidak punya mobil, baik untuk keperluan pribadi maupun usaha karena kondisi jalanan yang sangat sempit.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kuasa Hukum: Rey Utami Selalu Sedih ketika Dijenguk Anaknya'Ketika anak menengok ke tahanan, mereka (Pablo dan Rey) justru merasa lemah, perasaannya hancur lebur.'
Baca lebih lajut »
Shubam, “Manhattan Gurun”Yaman juga punya 'Manhattan'' yang boleh jadi lebih eksotis dan spektakuler.
Baca lebih lajut »
Tanah Retak 50 Meter, Dua Rumah Rusak dan 32 TerancamWarga Sukabumi yang tinggal di tanah retak mengungsi di tenda.
Baca lebih lajut »
Survei Populi: Pengaduan Balai Kota Era Ahok Jauh Lebih Baik dari AniesJefri menjelaskan, di era Ahok, pengaduan warga di balai kota diterima dan direspons langsung oleh Gubernur.
Baca lebih lajut »
Warga Gotong Royong Mengikat Tiang Listrik Nyaris Roboh di Pohon Rambutan - Teras.IDTak ingin mengancam keselamatan, wargapun sepakat mengikat tiang listrik miring ini ke pohon yang berjarak sekitar lima belas meter .... - Artikel asli dimuat di mitra Teras yakni: Sukabumi Update -
Baca lebih lajut »