'Ada versi yang selisih, versi menengah, dan versi penuh. Tapi mungkin yang kami ambil yang selisih aja.'
) dosen Aparatur Sipil Negara masih menunggu persetujuan dari Kementerian Keuangan. Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi , Satryo Soemantri Brodjonegoro menyampaikan kalau pihaknya sudah mengajukan anggaran yang dibutuhkan untuk membayar tukin tersebut.
"Sedang kami bahas, sedang diajukan," kata Satryo kepada wartawan, ditemui di Jakarta, Senin . . Satryo mengungkapkan kalau Diktisaintek memiliki beberapa versi terkait anggaran tukin tersebut.
Koordinator Aksi Anggun Gunawan menyatakan kalau aksi tersebut menjadi ungkapan kekecewaan atas ketidakjelasan realisasiUpaya regulasi juga sudah dilakukan sejak 2021, termasuk di antaranya audiensi terakhir dengan Komisi X DPR RI pada November 2024. Namun kemudian menjadi kehkawatiran para dosen ketika pihak Diktisaintek menyatakan kalau tidak ada anggaran tunjangan, baik tukin maupun tunjangan profesi bagi dosen untuk tahun 2025.
Padahal menurut Adaksi, tukin sangat dibutuhkan oleh para dosen ASN, sebab besaran gaji yang ditetapkan untuk para dosen tidak sebanding dengan kebutuhan hidup mereka.
Kemenkeu Menteri Diktisaintek Tukin Dosen Asn
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Tidak Ada Anggaran Tukin Dosen di Tahun 2025Kementerian Pendidikan, Teknologi, Riset, dan Inovasi (Kemendikbudristek) belum bisa memberikan anggaran untuk pembayaran Tunjangan Insentif Kepegawaian (Tukin) dosen dan pegawai di tahun 2025.
Baca lebih lajut »
Kemdiktisaintek Dorong Anggaran Tambahan untuk Tukin Dosen Plt.Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) mengusulkan anggaran tambahan ke Badan Anggaran (Banggar) DPR RI untuk membayar tunjangan kinerja (tukin) dosen Pelaksana tugas (Plt.). Regulasi terkait tukin dosen sudah ada sejak nomenklatur Kemristekdikti, namun belum ada perubahan nomenklatur maupun kejelasan kebijakannya sehingga belum dapat dianggarkan.
Baca lebih lajut »
Tukar Tunggu: Tunjangan Kinerja Dosen ASN Masih TertundaKementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi menjanjikan tunjangan kinerja (tukin) bagi dosen Aparatur Sipil Negara (ASN) mulai tahun 2025. Namun, realitasnya, anggaran untuk tukin dosen tidak ada karena Kementerian Keuangan tidak mengakui tukin untuk dosen, hanya bagi pegawai kementerian. Draf peraturan presiden tentang tukin dosen sedang disiapkan oleh Kemendiktisaintek.
Baca lebih lajut »
Kemendiktisaintek Dituding Tidak Adil, Iming-iming Tukin Dosen ASN HilangSerikat Pekerja Kampus menyoroti peniadaan anggaran tunjangan kinerja (tukin) bagi dosen dengan status ASN di Kemendiktisaintek pada 2025. Ketua Serikat Pekerja Kampus, Dhia Al Uyun, menganggap alasan Kemendiktisaintek yang menyebutkan peniadaan anggaran tukin disebabkan oleh kerap berubahnya nomenklatur tidak dapat menjadi pembenar. Dhia menegaskan pembayaran tukin adalah kewajiban, bukan pilihan, dan mendesak Kemendiktisaintek untuk menunjukkan keberpihakannya kepada dosen dalam hal ini. Dhia mengingatkan bahwa pembayaran tukin merupakan kewajiban yang harus ditunaikan karena telah ada regulasi yang mengaturnya, yaitu Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 Tahun 2020 dan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 447/P/2024.
Baca lebih lajut »
Mendiktisaintek Satryo Resmi Lantik 7 Pejabat Eselon SatuMenteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro melantik tujuh pejabat eselon satu atau pimpinan tinggi madya. Pelantikan ini bertujuan untuk memastikan semua pejabat memiliki hak penuh dan menjalankan tugasnya dengan responsif.
Baca lebih lajut »
Wakil Mendiktisaintek Jadi Penguji Ujian Doktor di Unismuh MakassarWakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Prof Dr Fauzan menjadi penguji eksternal dalam ujian tertutup Program Doktor (S3) Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar (UNM) yang digelar secara daring. Ujian ini mempertemukan Prof Fauzan dengan salah satu kandidat doktor, Arie Martuty, dosen dari Unismuh Makassar.
Baca lebih lajut »