Menanti rintik di kampung tadah hujan

Indonesia Berita Berita

Menanti rintik di kampung tadah hujan
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 antaranews
  • ⏱ Reading Time:
  • 61 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 28%
  • Publisher: 78%

Seorang wanita paruh baya memperbaiki posisi pipa yang terpasang menyambung di talang tepi atap rumahnya dan menjulur ke bawah menempel pada tong air berwarna ...

Jakarta - Seorang wanita paruh baya memperbaiki posisi pipa yang terpasang menyambung di talang tepi atap rumahnya dan menjulur ke bawah menempel pada tong air berwarna biru tua.

Seperti halnya Rahmi Ile, sebagian besar warga kampung berpenghuni mayoritas Suku Bugis dari Sulawesi itu memasang pipa pada talang air di tepi atap rumah mereka untuk menampung air hujan. Seorang warga setempat lainnya, Fanna mengenang masa dia kecil atau sekitar 1970 saat warga setempat menyambut dengan suka cita saat hujan turun.

Air seharga Rp6.000 per gerobak itu didistribusikan petugas ke warga melalui selang-selang bagi rumahnya yang masih terjangkau dari tandon penampung dan dengan menggunakan jeriken yang diantar ke rumah warga yang jaraknya tidak terjangkau selang.Hujan yang tak turun di Kamal Muara sejak sebulan terakhir menyebabkan pengeluaran warga membengkak karena membeli air.

Rahmi mengatakan, air untuk kebutuhan mandi dan cuci yang biasa berasal dari tadahan air hujan digantikan dengan air yang dibeli dari pedagang air perorangan.Menurut dia, warga juga membeli melalui pedagang perorangan tersebut karena pasokan air Palyja terbatas sementara permintaan air saat kemarau dari warga meningkat.

"Harga air dari pedagang setiap musim kemarau selalu naik, 2016 lalu per empat jeriken harganya Rp4.000, sekarang sudah mencapai Rp6.000," kata dia.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

antaranews /  🏆 6. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Jenazah Sutopo Bakal Dimakamkan di Kampung Halamanya di BoyolaliJenazah Sutopo Bakal Dimakamkan di Kampung Halamanya di BoyolaliJenazah Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, akan dimakamkan di tanah kelahirannya
Baca lebih lajut »

Empat Malam Menanti Penyu Bertelur di Pulau Terluar – Bebas AksesEmpat Malam Menanti Penyu Bertelur di Pulau Terluar – Bebas AksesSelama empat malam, Wartawan Kompas JumartoYulianus berjaga di pulau-pulau terluar di Kalimantan Selatan demi menyaksikan penyu bertelur. Perjalanan menuju pulau-pulau tersebut diwarnai ombak setinggi dua meter. DiBalikBerita AdadiKompas
Baca lebih lajut »

Hujan Es Sebesar Kelereng di Aceh Tengah, Bagaimana Bisa Terjadi?Hujan Es Sebesar Kelereng di Aceh Tengah, Bagaimana Bisa Terjadi?Terjadinya hujan es akibat adanya awan Cumulonimbus (CB) yang sangat susah diprediksi.
Baca lebih lajut »

Hujan Es Sebesar Kelereng Turun di Lima Desa Aceh TengahHujan Es Sebesar Kelereng Turun di Lima Desa Aceh TengahPeristiwa langka ini terjadi sekitar 10 menit.
Baca lebih lajut »

Hujan Es Landa Lima Desa di Aceh TengahHujan Es Landa Lima Desa di Aceh TengahTim reaksi cepat BPBD Aceh Tengah kini sedang melakukan kajian cepat untuk melakukan pendataan rumah dan lahan pertanian masyarat setempat yang terkena dampak.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-04 19:09:07