Industri asuransi jiwa masih berpeluang tumbuh pada tahun depan, Sinarmas MSIG siap ambi ceruk.
Bagikan A- A+ Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk. memandang optimis terhadap prospek bisnis asuransi jiwa tahun depan. Sebagaimana diketahui tahun 2023 diproyeksikan menjadi tahun perlambatan ekonomi bagi Indonesia.
Poin lainnya yang diperhatikan perusahaan adalah kanal distribusi perusahaan yang terdiversifikasi, yang didukung dengan penetrasi pasar asuransi jiwa yang masih sangat rendah. Lalu peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya produk asuransi, khususnya kalangan milenial menjadi nilai tambah yang sangat menarik bagi potensi bisnis asuransi jiwa.
“Transformasi tahun pertama di fase I berjalan dengan sangat baik, walaupun dihadang oleh pandemi namun perusahaan dapat beradaptasi dengan cepat dan menghasilkan kinerja yang sangat positif sepanjang tahun 2021,” ujar dia.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Incar Pertumbuhan Bisnis, Sinarmas MSIG Life (LIFE) Siapkan Produk BaruSinarmas MSIG Life siapkan sejumlah produk asuransi baru guna mendukung bisnis perusahaan yang hingga Q3/2022 mengalami kerugian.
Baca lebih lajut »
Jadwal Seleksi Masuk PTN SNBT dan SNBP 2023Kemendikbud mengeluarkan jadwal untuk masuk perguruan tinggi negeri (PTN) 2023 yakni SNBT dan SNBP.
Baca lebih lajut »
Kemendikbud: Jadwal Masuk PTN SNBP SNBT 2023 Diumumkan 1 Desember 2022Kemendikbud mengatakan jadwal Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) Perguruan Tinggi Negeri (PTN) 2023 pada awal Desember.
Baca lebih lajut »
Indonesia Masih Aman dari Ancaman Resesi Global 2023Mantan Kepala Wantimpres yang juga ekonom senior UGM Sri Adiningsih mengatakan, Indonesia memiliki daya tahan dalam menghadapi ancaman resesi global tahun 2023.
Baca lebih lajut »
Silang Pendapat Dasar Hukum Upah Minimum 2023 Antara Pekerja vs Pengusaha - Pikiran-Rakyat.comPenetapan Upah Minimum tahun 2023 masih memunculkan polemik, akademisi berikut mengungkap pendapatnya.
Baca lebih lajut »