Kegiatan ini menuai banyak manfaat dan pengalaman dari sesama anggota mapala
REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK--Temu Wicara dan Kenal Medan merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh Mahasiswa Pecinta Alam Se-Kalimantan Barat. Kegiatan ini biasanya setiap tahunnya diadakan bergiliran di setiap kampus yang ada di Kalimantan barat.
Baca Juga Kegiatan TWKM ke-X ini, mengangkat tema “Gerakkan Mapala Tingkat Perguruan Tinggi Se-Kalimantan Barat Terhadap Pelestarian Lingkungan Untuk Mencegah Bencana Alam Agar Bermanfaat Bagi Masa yang Akan Datang”. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 15 – 20 Agustus 2022 bertempat di Desa Temajuk dan Pokmas Wahana Bahari Paloh.
Hafiz mengatakan, sangat senang sekali dapat mengikuti kegiatan TWKM ke-X ini dikarenakan saat ini ia sudah berada di semester akhir dan beberapa tahun kemarin tidak dapat mengikuti kegiatan sejenis karena pandemi.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Dukung Percepatan Pembangunan IKN, 34 Perahu Sandeq dari Sulawesi Barat Tiba di Kalimantan TimurSebanyak 34 perahu tradisional Sandeq tiba di Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur setelah melakukan pelayaran dari Sulawesi Barat.
Baca lebih lajut »
KPK edukasi pelaku usaha di wilayah Kalbar untuk kedepankan integritasKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengedukasi para pelaku dunia usaha sektor swasta di wilayah Kalimantan Barat (Kalbar) untuk tetap mengedepankan persaingan ...
Baca lebih lajut »
Miralem Pjanic Resmi Tinggalkan Barcelona untuk Gabung Klub Uni Emirat Arab |Republika OnlinePjanic tak masuk ke dalam rencana besar pelatih Barcelona Xavi Hernandez.
Baca lebih lajut »
Pemerintah Terbitkan Obligasi Global senilai 2,65 miliar dolar AS |Republika OnlineObligasi global pemerintah diterbitkan dengan format SEC Shelf Registered
Baca lebih lajut »
Dua Warga Pohang Berhasil Diselamatkan Setelah Terjebak Banjir Selama 12 Jam |Republika Online2 warga terjebak di parkir bawah tanah selama lebih dari 12 jam saat badai Hinnamnor
Baca lebih lajut »