Seorang mantan staf Meghan Markle mengklaim bahwa ia memiliki sikap yang berubah-ubah dan cenderung dingin, terutama ketika ada kesalahan atau ketidaksesuaian dengan keinginannya. Ia juga menuduh Meghan Markle kerap merendahkan karyawannya secara emosional.
Drama di sekitar Meghan Markle tampaknya tidak kunjung usai. Kali ini, seorang mantan staf yang identitasnya dirahasiakan memberikan pernyataan mengenai sisi gelap dari bekerja untuk istri Pangeran Harry. Dalam wawancara dengan majalah Vanity Fair, mantan staf tersebut mengklaim bahwa Meghan Markle memiliki sikap yang berubah-ubah, bahkan cenderung dingin, terutama ketika ada kesalahan atau ketidaksesuaian dengan keinginannya.
Mantan staf tersebut mengungkapkan, awalnya Meghan memang hangat dan ramah. Namun, seiring waktu, sikapnya berubah menjadi dingin. \u201cRasanya sangat menyakitkan karena dia seakan bermain dengan orang, dan begitu kau tidak berada di sisinya, kau akan mudah dibuang,\u201d ungkap mantan staf tersebut. Sikap dingin Meghan Markle, menurut sumber anonim ini, sering muncul ketika keinginannya tidak berjalan lancar. Salah satu contoh yang diungkap adalah kegagalan proyek podcast Archetypes pada tahun 2022. Meghan Markle disebut kecewa dengan hasil podcast tersebut, yang berujung pada ketegangan di antara timnya. Selain itu, mantan staf ini juga menuduh Meghan Markle kerap merendahkan karyawannya secara emosional. \u201cRasanya seperti sedang ada di film Mean Girls. Dia membicarakan orang di belakang, menggerogoti harga diri mereka,\u201d ujar sumber tersebut. Keluhan tentang Meghan Markle ini bukanlah hal baru. Pada bulan Agustus 2024, kepala staf mereka, Josh Kettler, mengundurkan diri hanya tiga bulan setelah menjabat. Keputusannya cukup mengejutkan, mengingat ia mengundurkan diri beberapa hari sebelum perjalanan penting pasangan tersebut ke Kolombia. Menurut laporan Daily Mail, Meghan Markle dan Pangeran Harry kesulitan mempertahankan staf. Setidaknya 18 staf mereka telah mengundurkan diri sejak tahun 2018, dengan sebagian besar memilih hengkang setelah pasangan tersebut pindah ke California pada tahun 2020. Hingga berita ini diturunkan, pihak Meghan Markle belum memberikan tanggapan terkait tuduhan mantan stafnya.
MEGHAN MARKLE PRINSI HARRY MANTAN STAF KELUHAN SIAP GELAP
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Meghan Markle Luncurkan Acara Netflix 'With Love, Meghan'Duchess of Sussex kembali ke Instagram dan mengumumkan acara terbarunya di Netflix, 'With Love, Meghan', yang akan tayang perdana pada 15 Januari.
Baca lebih lajut »
Trailer Dokumenter Meghan Markle 'With Love, Meghan' Resmi DirilisSerial dokumenter terbaru Meghan Markle, 'With Love, Meghan', telah merilis trailernya dan memberikan cuplikan kehidupan Meghan yang lebih intim.
Baca lebih lajut »
Meghan Markle Luncurkan Serial Gaya Hidup 'With Love, Meghan' di NetflixDuchess of Sussex resmi hadir dengan serial gaya hidup 'With Love, Meghan' yang akan tayang perdana di Netflix pada 15 Januari. Serial ini menampilkan sisi pribadi Meghan, berbagi tips dan momen bahagia bersama tamu spesial.
Baca lebih lajut »
Tuduhan Meghan Markle Bully Karyawan Kembali Mencuat, Disebut Kerap Merundung Setiap SelasaSeorang mantan staf yang pernah bekerja pada Meghan Markle menggambarkan mantan bosnya mirip dengan karakter gadis jahat di film Mean Girls.
Baca lebih lajut »
Mantan Staf Gugat Nicki Minaj atas KekerasanBrandon Garrett, mantan staf tur Nicki Minaj, menggugat rapper tersebut atas tuduhan kekerasan fisik dan verbal usai konser di Detroit.
Baca lebih lajut »
Bawas MA Jatuhkan Sanksi Etik Terhadap Mantan Ketua PN Surabaya dan Seluruh StafBadan Pengawas Mahkamah Agung menjatuhkan sanksi etik terhadap mantan Ketua Pengadilan Negeri Surabaya Rudi Suparmono dan Wakil Ketua PN Surabaya Dju Johnson Mira Mangngi serta tiga staf PN Surabaya terkait dugaan suap putusan kasus penganiayaan yang menyebabkan kematian dengan terdakwa Ronald Tannur. Sanksi ini dijatuhkan setelah Bawas MA menemukan adanya pelanggaran kode etik dan perilaku hakim dalam kasus ini.
Baca lebih lajut »