Meski tak lagi menjabat kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, Yunus Husein tetap mengabdikan dirinya untuk memberantas kejahatan perbankan.
Meski tak lagi menjabat kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan , Yunus Husein tetap mengabdikan dirinya untuk memberantas kejahatan di sektor perbankan. Tak hanya diminta jadi ahli hukum perbankan di kasus-kasus TPPU, Yunus juga masih aktif mengajar di sejumlah universitas untuk kuliah banking law. Berikut perbincangan Jawa Pos dengan Yunus awal Desember lalu.Dua tahun ini saya menjadi komite etik di Otoritas Jasa Keuangan . Rapat minimal sekali sebulan. Bisa juga lebih.
Baca juga:Ricuh Internal di Keraton Surakarta, Sejumlah Orang LukaKalau ahli di KPK itu saya sudah sejak lama. Mulai dari kasus Djoko Susilo ke belakang boleh dibilang saya semua . Termasuk Akil Mochtar . Terakhir kasus Sekretaris Mahkamah Agung Nurhadi baru dimintai keterangan tentang pencucian uangnya.
Laporan-laporan mencerminkan banyaknya pidana-pidana tadi. Kalau di Indonesia laporan banyak, seharusnya analisisnya banyak juga terkait itu. Kalau sudah begitu, penyidikan dan penuntutannya juga harus banyak. Tapi, yang bisa kita lihat sekarang nggak begitu nyambung. Ada semacam kabel yang terputus. Seharusnya, kalau banyak korupsi, itu mestinya menonjol. Tapi, itu nggak terlalu konsisten nyambungnya.Corruption perception index kita 38. Sementara Timor Leste sudah 41.
Mau dikaitkan, misalnya kasus hakim agung yang menjadi tersangka di KPK belum lama ini. Itu menurut saya salah pada fit and proper test di DPR. Kenapa? Di sana kalau nggak pakai ”sesajen”, ”sponsor”, nggak bakal jadi. Saya sudah pernah ketemu dengan orang yang gagal karena dimintai duit begitu.Waktu itu saya memulai PPATK dari nol. Mendirikan PPATK dengan tujuan mencegah dan memberantas kejahatan pada umumnya. Salah satu caranya adalah dengan mengejar uangnya. Itu prinsip pemberantasan TPPU.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Mantan kepala polisi Korsel hadiri sidang pemeriksaan tragedi ItaewonSidang digelar untuk memutuskan apakah Lee Im-jae, mantan kepala Kantor Polisi Yongsan, harus ditahan atas dugaan kegagalan merespons insiden maut di Itaewon.
Baca lebih lajut »
Suparji: Demi Menjaga Citra, Kejaksaan bisa Tolak P21 Kasus Hanifah HuseinTak hanya itu, menurutnya hal tersebut juga akan mempersulit penuntut umum di pengadilan.
Baca lebih lajut »
Kepala Bocah Berusia 4 Tahun Terkena Peluru Nyasar, Kombes Yuliyanto Bilang BeginiKabid Humas Polda DIY Kombes Yuliyanto menyebut pihaknya tengah menangani kasus dugaan seorang bocah berusia empat tahun yang menjadi korban peluru menyasar.
Baca lebih lajut »
Sindiran PKS ke Jokowi: Baiknya Fokus Jalankan Peran Sebagai Kepala NegaraJokowi mengeluh Istana kerap disalahkan terkait urusan Pemilu 2024 seperti verifikasi parpol hingga koalisi gagal.
Baca lebih lajut »
Berkas Korupsi Proyek Turap Kabupaten Tana Tidung Lengkap, Bareskrim Polri: Mantan Kadis PU Dilimpahkan ke KejagungBareskrim Polri menyebut berkas kasus dugaan korupsi proyek pembangunan turap anggaran 2010-2015 di Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara, telah lengkap.
Baca lebih lajut »