Komisioner KPAI menyampaikan maklumat atas viralnya video Adhisty Zara yang viral di media sosial. AdhistyZara
jpnn.com, JAKARTA - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia Jasra Putra mengeluarkan maklumat terkait beredarnya video Adhisty Zara bersama kekasihnya, yang viral di media sosial. Dia meminta supaya ekspose terhadap keduanya dihentikan demi masa depan mereka. "Untuk konsumsi publik saya kira tidak baik dan harus dihentikan. Karena jika tidak ada pendampingan dalam melihat video ini, akan membawa anak pada situasi yang lebih buruk lagi.
Baca Juga: Komisioner KPAI Bidang Hak Sipil dan Partisipasi Anak itu mengatakan, cara pandang masyarakat terhadap video viral ZA dan ZP itu berbeda-beda. Hal itu menurutnya menjadi persoalan di tengah masyarakat. Jasra tidak ingin membenarkan perilaku Zara bersama sang pacar. Namun, katanya, masalah ini hampir dihadapi oleh setiap keluarga yang anak-anaknya menghadapi masa pubertas dan pencarian identitas dalam tumbuh kembangnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
KPAI: Mayoritas Sekolah Belum Siap Pembelajaran Tatap Muka |Republika OnlineMenurut KPAI secara nasional wabah Covid-19 di Indonesia belum terkendali.
Baca lebih lajut »
Hasil Pengawasan KPAI: 74 Persen Sekolah Belum Bentuk Gugus Tugas Covid-19 - Tribunnews.comKPAI melakukan pengawasan langsung kepada 27 sekolah untuk melihat persiapan pembelajaran tatap muka.
Baca lebih lajut »
Sekolah Kembali Dibuka, KPAI: RI Harus Belajar dari Negara LainBanyak kajian menunjukkan penutupan sekolah bisa mengerem laju penularan dan kematian akibat Covid-19.
Baca lebih lajut »
KPAI Nilai Sekolah Masih Belum Siap DibukaKPAI menilai, berdasarkan temuannya, masih banyak sekolah yang belum siap akan infrastruktur dan prosedur pelaksanaan protokol kesehatan.
Baca lebih lajut »
Saran KPAI Agar Siswa tak Pindah Duduk Saat Sekolah |Republika OnlineKPAI temukan lebih dari 50 persen sekolah belum atur tempat duduk siswa.
Baca lebih lajut »