Macron Menangkan Pilpres Prancis Lanjutkan Periode Kedua
Bisnis.com, JAKARTA - Emmanuel Macron kembali terpilih menjadi Presiden Prancis, mengalahkan pemimpin sayap kanan Marine Le Pen.
Macron menjadi petahana yang berhasil melanjutkan periode keduanya setelah Jacques Chirac pada dua dekade lalu. Dia telah berjanji menjadikan Prancis landasan Uni Eropa yang lebih kuat dan lebih terintegrasi. Mata uang euro melambung setelah pemimpin nasionalis itu mengakui kekalahan dalam pidatonya di depan para pendukungnya di Paris.Namun, tipisnya perbedaan perolehan suara antara keduanya menggambarkan bahwa kemenangan Macron hanyalah karena untuk menghentikan gerakan sayap kanan daripada dukungan terhadap visi misinya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pilpres Prancis, Macron Berhadapan dengan Saingannya Le PenKeduanya juga berada di putaran final pada pilpres 2017. Komentator politik percaya Le Pen meningkatkan peluangnya kali ini.
Baca lebih lajut »
Bagi Pemilih Selain Macron dan Le Pen, Pilpres Prancis seperti Memilih antara Kolera atau WabahKeunggulan Macron masih bergantung pada ketidakpastian para pemilih yang masih ragu.
Baca lebih lajut »
Macron dan Le Pen Sengit di Pilpres Prancis Putaran 2 Hari Ini, Hasil Tergantung Jumlah PencoblosRakyat Prancis pergi ke bilik pemungutan suara pemilihan presiden (pilpres) putaran kedua, Minggu (24/4/2022), memilih antara Macron atau Le Pen.
Baca lebih lajut »
Macron Kembali Menjadi Presiden Prancis dengan Suara Meyakinkan, Marine Le Pen Akui KekalahanBadan pemantau pemilu Prancis memproyeksikan petahana Presiden Prancis Emmanuel Macron memenangkan pemilihan presiden hari Minggu (24/4/2022).
Baca lebih lajut »
Macron Pertahankan Jabatan Presiden Prancis: Saya Akan Jadi Presiden untuk SemuanyaPresiden Prancis Emmanuel Macron akhirnya memastikan mempertahankan jabatannya setelah memenangkan pemilihan Presiden.
Baca lebih lajut »
Macron Diunggulkan, Le Pen Siap Beri KejutanPosisi Macron yang pro-Uni Eropa cenderung naik di tengah sentimen negatif terhadap Le Pen. Namun, Le Pen tetap bisa memberikan kejutan. Internasional AdadiKompas
Baca lebih lajut »