Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengimbau para pejabat untuk pro terhadap produk dalam negeri, khususnya dalam sektor alat kesehatan. Ia menekankan pentingnya kemandirian Indonesia dalam memenuhi kebutuhan alat kesehatan dan mendorong peningkatan kualitas produksi dalam negeri agar dapat bersaing di pasar internasional.
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan dalam acara Munas Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (ASPAKI) di Jakarta memberikan peringatan tegas kepada para pejabat untuk memprioritaskan produk dalam negeri . Luhut menegaskan bahwa penggunaan produk dalam negeri adalah kewajiban dan menghimbau agar para pejabat tidak ragu-ragu dalam mendukungnya. Ia bahkan menyatakan bahwa jika ada pejabat yang tidak pro dalam negeri, mereka akan dihadapi secara bersama.
Luhut bercerita tentang kesulitan Indonesia selama masa pandemi COVID-19, ketika industri kesehatan Indonesia belum mandiri dan harus mengandalkan impor untuk obat-obatan dan alat kesehatan. Ia mengemukakan contoh kesulitan dalam mendapatkan paracetamol, yang harus diimpor dari India. Saat India menerapkan kebijakan lockdown, Indonesia mengalami kesulitan parah karena ketersediaan paracetamol menjadi sangat terbatas. Pengalaman tersebut mendorong Luhut untuk mendorong kemandirian Indonesia dalam sektor kesehatan. Ia menargetkan agar Indonesia dapat memenuhi 60-70% kebutuhan alat kesehatan dari dalam negeri dan menekan angka impor produk kesehatan yang bahan bakunya bisa diproduksi secara domestik. Luhut juga mengajak ASPAKI untuk melaporkan masalah yang mereka hadapi terkait industri mereka sehingga pemerintah dapat membantu. Ia menekankan pentingnya efisiensi dan standar internasional dalam produksi dalam negeri agar dapat diterima oleh BPJS dan rumah sakit.Meskipun memprioritaskan produk dalam negeri, Luhut mengingatkan agar industri tetap memperhatikan kualitas, kuantitas, dan penerapan teknologi. Ia percaya dengan kemampuan industri dalam negeri dan melihat banyak alat kesehatan buatan Indonesia yang sudah digunakan di rumah sakit. Ia menantang industri untuk terus meningkatkan kualitas agar dapat bersaing di pasar internasional, terutama dengan bergabungnya Indonesia dalam BRICS yang membuka potensi pasar baru. Luhut mencontohkan negara-negara Afrika yang tertarik dengan produk-produk Indonesia. Ia melihat bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi mitra dagang bagi negara-negara Afrika dengan teknologi yang sesuai dan harga yang terjangkau
Luhut Binsar Pandjaitan Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Industri Kesehatan Produk Dalam Negeri Kemandirian Indonesia
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Presiden Prabowo Tegaskan Efisiensi dan Prioritas PembangunanPresiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya pemerintahan yang bersih, melayani rakyat, dan efisien. Ia juga menggarisbawahi prioritas program besar seperti swasembada pangan, hilirisasi, pengembangan desa, dan reformasi birokrasi. Untuk mencapai target tersebut, Presiden Prabowo menyerukan semangat efisiensi anggaran dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Baca lebih lajut »
Menlu Sugiono Tegaskan Perlindungan WNI Jadi Prioritas Pemerintahan PrabowoMenlu Sugiono menyebut bahwa perlindungan WNI menjadi prioritas pemerintahan Prabowo.
Baca lebih lajut »
Kepala BPOM tegaskan terus tindak tegas produk kosmetik berbahayaKepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Taruna Ikrar mengatakan pihaknya terus fokus menindak tegas produk-produk kosmetik yang mengandung bahan ...
Baca lebih lajut »
Boikot Produk Israel Dorong Masyarakat Indonesia ke Produk LokalMajelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan aksi boikot produk Israel mendorong masyarakat Indonesia beralih ke produk lokal. Riset MUI menunjukkan sekitar 85% masyarakat Indonesia ingin beralih dari produk global ke produk nasional. Wakil Sekretaris Jenderal MUI bidang hukum, Dr. KH Ikhsan Abdullah, menghimbau umat Islam agar mewaspadai aksi 'Palestina Washing' yang dilakukan perusahaan multinasional asing untuk menghindari gerakan boikot. Gerakan boikot produk Israel dinilai berdampak signifikan, terutama pada penjualan produk multinasional.
Baca lebih lajut »
Boikot Produk Israel Dorong Masyarakat Indonesia ke Produk LokalAksi boikot produk Israel mendorong masyarakat Indonesia beralih ke produk lokal. Wakil Sekjen MUI Bidang Hukum, KH Ikhsan Abdullah, mengatakan 85% masyarakat Indonesia menginginkan beralih ke produk nasional. Hal ini dinilai positif dan diharapkan dapat terus dipelihara untuk mendukung ekonomi lokal dan sebagai bentuk protes atas aksi Israel terhadap Palestina.
Baca lebih lajut »
Harga Tinggi Produk Skincare di Indonesia, DLT: Maraknya Overclaim dan Produk PalsuDLT, seorang Beauty Enthusiast dan pendiri Klinik Kecantikan, mengkritik harga tinggi produk skincare di Indonesia yang membuatnya tidak terjangkau oleh semua kalangan. Fenomena ini berdampak pada munculnya produk palsu dan klaim berlebihan.
Baca lebih lajut »