Lontong Cap Go Meh, sajian populer dalam perayaan Cap Go Meh di Indonesia, memiliki cerita menarik di balik lahirnya. Bermula dari akulturasi budaya China, Arab, dan India, lontong cap go meh lahir sebagai simbol persatuan dan kebersamaan.
Bicara soal perayaan Cap Go Meh di Indonesia, sajian yang paling populer adalah lontong cap go meh. Menurut Peneliti Batik Peranakan China, Notty J. Mahdi, lontong cap go meh mulai muncul sebelum perang dunia kedua pada tahun 1939. Konon, kemunculan lontong cap go meh bermula dari akulturasi budaya-budaya China, Arab, dan India di Indonesia. Saat itu, orang China membuat soto yang dimasak menggunakan kaldu kuah babi.
Namun, tetangganya yang merupakan seorang Muslim tertarik mencicipi soto tersebut. Pemilik soto lantas mengganti penggunaan tulang babi dengan ayam agar sang tetangga bisa merasakan kenikmatan soto tersebut. Kisah tersebut berlanjut saat orang Arab datang dan membawa bubur lodeh yang saat itu populer di Semarang. Orang Arab dan India ingin diundang ke pesta makan-makan yang digelar orang China. Namun, saat itu orang China beralasan bahwa makanan yang dikonsumsi mereka tidak halal sehingga tidak bisa dinikmati oleh orang Arab dan India. Kemudian, muncullah ide untuk menggabungkan soto dengan bubur lodeh, sehingga terciptalah lontong cap go meh. Lontong cap go meh menjadi perpaduan sempurna antara cita rasa khas China, Arab, dan India, yang mencerminkan keragaman budaya di Indonesia. Lontong cap go meh kini menjadi tradisi yang terus diwariskan dari generasi ke generasi, menjadi simbol persatuan dan kebersamaan dalam perayaan Cap Go Meh.
CAPGOMEH TRADISI AKULTURA SI PERSATUAN BUDAYA INDONESIA
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Lontong Cap Go Meh: Hidangan Nusantara yang Menyambut Harapan BaruLontong Cap Go Meh, lebih dari sekadar hidangan lezat, melambangkan keberagaman, doa, dan harapan dalam perayaan Cap Go Meh. Sejarahnya terukir dari akulturasi budaya Tionghoa dan Nusantara, dengan lontong mewakili kehidupan yang panjang dan sejahtera, opor ayam melambangkan kesejahteraan, dan sambal goreng ati mencerminkan ketulusan hati. Hidangan ini menjadi simbol persatuan budaya dan kini dinikmati oleh banyak orang, membuktikan bahwa makanan mampu menyatukan.
Baca lebih lajut »
Cap Go Meh: Puncak Kebersamaan dan Harapan Baru dalam Kalender TionghoaCap Go Meh, perayaan penting dalam kalender masyarakat Tionghoa, menandai puncak dan akhir dari rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek. Tradisi lampion, barongsai, dan liong menambah semarak perayaan. Makanan khas dan simbolisme mendalam melambangkan kebersamaan, keberuntungan, dan harapan untuk masa depan. Perayaan ini dirayakan dengan cara yang berbeda di berbagai negara, menjadi pengingat akan pentingnya menghargai dan merayakan keberagaman budaya.
Baca lebih lajut »
Festival Cap Go Meh Singkawang 10 besar event terbaik di IndonesiaPenjabat Gubernur Kalimantan Barat Kalimantan Barat (Kalbar) Harisson menyatakan, Festival Cap Go Meh di Singkawang masuk 10 besar event terbaik di Indonesia ...
Baca lebih lajut »
Sembilan replika naga hadir di Singkawang meriahkan Cap Go MehSebanyak sembilan replika naga kini sudah hadir di Kota Singkawang, Kalimantan Barat untuk memeriahkan perayaan tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh 2025.Replika ...
Baca lebih lajut »
Perayaan Imlek dan Cap Go Meh jadi daya tarik pariwisata PontianakPenjabat Wali Kota Pontianak, Kalimantan Barat Edi Suryanto mengatakan bahwa perayaan Imlek dan Cap Go Meh menjadi daya tarik pariwisata Pontianak."Cap ...
Baca lebih lajut »
Cap Go Meh di Pontianak Siap Membrane Dampak Ekonomi PositifPerayaan Cap Go Meh di Kota Pontianak akan segera digelar, dan diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan, terutama di sektor pariwisata, transportasi, dan akomodasi. Pemerintah Kota Pontianak berkomitmen untuk mendukung kelancaran acara dan mendorong kerukunan antarumat beragama.
Baca lebih lajut »