Kemenparekraf untuk sementara menggunakan logo 'Thoughtful Indonesia' di masa pandemi COVID19.
“Ini juga menjadi landasan utama kami untuk menghadirkan program-program yangmembantu pelaku dan pekerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dalam menghadapi dampak COVID-19,” kata Wishnutama.untuk menunjukkan empati tertinggi dari sektor pariwisata terhadap kondisi saat ini di tengah pandemi COVID-19. Tidak hanya itu, logo tersebut juga mendapat apresiasi dari publik di Eropa sejak ditetapkannya COVID-19 sebagai pandemi oleh WHO.
Tak hanya pariwisata Indonesia, menurut Wishnutama, banyak merek besar lainnya melakukan perubahan logo kontekstual di masa pandemi. "Jadi kontekstual logo ini sementara digunakan dan strategi ini juga sudah banyak dikenal di dunia internasional," katanya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Banyak Pabrik Kendaraan Setop Sementara, Stok Suku Cadang Aman?Di masa pandemi virus Corona, banyak pabrik kendaraan yang berhenti sementara. Ketersediaan suku cadang masih aman kah? viruscorona PSBB via detikoto
Baca lebih lajut »
Sulit Akses Kontrasepsi di Masa Pandemi, Ini Solusi Mencegah KehamilanApa saja solusi yang bisa dilakukan untuk mencegah kehamilan di masa pandemi?
Baca lebih lajut »
Ibu Positif Covid-19, Masih Amankah untuk Menyusui? |Republika OnlineDi masa pandemi Covid-19, pemberian air susu ibu penting untuk imunitas bayi.
Baca lebih lajut »
Covid-19, Indonesia Perlu Cari Solusi Pengolahan Limbah B3 |Republika OnlineSolusi pengolahan limbah infeksius B3 perlu dicari di masa pandemi Covid-19.
Baca lebih lajut »
Sederet Kasus Perampokan Minimarket di Jakarta-Depok selama PandemiSejumlah aksi kejahatan mewarnai Ibu Kota di tengah masa pandemi Corona ini. Polda Metro Jaya bahkan mengakui adanya tren peningkatan kejahatan di Jakarta dan sekitarnya, salah satunya perampokan minimarket. Perampokan
Baca lebih lajut »
Kegiatan Ramadan, Kota Bogor Ikuti SKBSelama masa pandemi virus korona (Covid-19) semua kegiatan peribadatan dilakukan di rumah.
Baca lebih lajut »