Lo Kheng Hong mampu meraup cuan Rp69,6 miliar dari saham PT Timah Tbk. (TINS) cuma dalam dua tahun pada periode 2002--2004.
Bagikan Facebook Twitter WhatsApp Linkedin Telegram Tautan Tersalin A- A+ BIsnis.com, JAKARTA – Lo Kheng Hong mampu meraup cuan Rp69,6 miliar dari saham PT Timah Tbk. cuma dalam dua tahun pada periode 2002--2004.
Lo Kheng Hong membeli saham TINS pada 2002 di harga Rp290 per saham sebanyak 24 juta saham. Kemudian Warren Buffett Indonesia ini menjualnya dua tahun kemudian di harga Rp2.900 per saham. Maka, Lo Kheng Hong meraup keuntungan hingga 900 persen atau sekitar Rp69,60 miliar. “Bahkan saya jual villa mewah saya untuk beli TINS karena saya tidak punya uang saat itu,” katanya dalam Seminar Saham Spesial, di GBI WTC Serpong, Sabtu .
Lo Kheng Hong memaparkan pembelian saham tergantung dengan prospek emiten ke depan, dengan membeli saham satu perusahaan karena kinerja masa depan. Contohnya ketika LKH membeli saham emiten yang merugi.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Cerita Lo Kheng Hong Rela Jual Properti Demi Beli Saham PT Timah (TINS)Lo Kheng Hong rela menjual properti villa miliknya demi membeli saham PT Timah Tbk. (TINS) yang dianggapnya saat itu undervalue.
Baca lebih lajut »
Lo Kheng Hong Pernah Cuan 900 Persen dari Saham BUMN IniLo Kheng Hong pernah meraup keuntungan hingga 900 persen atau sekitar Rp69,60 miliar dari saham BUMN Timah (TINS).
Baca lebih lajut »
Survei JobStreet: Pekerja di Bidang IT Jadi Talenta yang Paling Dicari di Indonesia hingga Hong KongPekerja di bidang IT merupakan talenta yang paling dicari di Indonesia, Hong Kong, Malaysia, Filipina, dan Singapura.
Baca lebih lajut »
Hong Kong Tak Ragu Copot Karya Seni Subversif di Ruang PublikPenurunan karya seni itu disebut para seniman sebagai bukti pengikisan kebebasan berbicara oleh otoritas China.
Baca lebih lajut »
Pendemo di Hong Kong Kini Harus Mengenakan Tanda Pengenal BernomorPolisi Hong Kong membatasi jumlah pengunjuk rasa dengan mewajibkan mengenakan tanda bernomor dan dilarang memakai masker.
Baca lebih lajut »