Insiden penembakan lima WNI di Selangor, Malaysia, menimbulkan kontroversi. Apakah aksi penembakan ini merupakan tindakan penganiayaan atau upaya bela diri oleh petugas APMM?
Kantor media tetangga melaporkan bahwa insiden penembakan lima warga negara Indonesia ( WNI ) di Selangor , Malaysia, terjadi karena para pekerja migran ini mencoba menyerang petugas Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia ( APMM ). Kepolisian Selangor menyatakan bahwa insiden tersebut terjadi ketika petugas APMM sedang berpatroli dan kapal yang ditumpangi para WNI menabrak kapal APMM sebanyak empat kali. Dua dari para WNI kemudian mencoba menyerang petugas dengan parang.
Menurut keterangan Kepala Polisi Selangor, Datuk Hussein Omar Khan, petugas APMM terpaksa melepaskan tembakan untuk melindungi diri. Para WNI yang terlibat mencoba kabur, tetapi APMM menerima informasi dari masyarakat mengenai kapal yang terdampar di Pantai Banting, Selangor, pada Jumat pukul 09.00 waktu setempat. Saat tiba di lokasi, petugas APMM menemukan dua pria dalam keadaan tak sadarkan diri dan menarik kapal mereka ke pangkalan maritim di Port Klang. APMM juga menghubungi ambulans untuk membawa korban ke Rumah Sakit Tengku Ampuan Rahimah (HTAR) di Klang. Berdasarkan hasil pemeriksaan oleh Hussein, satu orang dinyatakan meninggal dunia, sedangkan satu orang lainnya berada dalam keadaan kritis. Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) mengecam keras aksi penembakan ini dan mendesak Pemerintah Malaysia untuk mengusut tuntas peristiwa tersebut. Wakil Menteri P2MI, Christina Aryani, mengatakan bahwa jika terbukti petugas APMM menggunakan kekuatan berlebihan, maka wajib ada tindakan tegas sesuai hukum yang berlaku
PENEMBAKAN WNI MALAYSIA APMM SELANGOR
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kasus Penembakan di Selangor Tewaskan WNI, Ini Sederet Desakan Kementerian P2MI ke Pemerintah MalaysiaChristina mengatakan pihaknya tengah menelusuri asal daerah dari para pekerja migran tersebut untuk selanjutnya bisa dilakukan pendampingan kepada keluarga.
Baca lebih lajut »
Lima WNI Ditembak APMM Saat Bawa Kapal Ilegal di MalaysiaKementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia merespons penembakan lima pekerja migran Indonesia oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) di perairan Tanjung Rhu, Selangor, pada Jumat (24/1/2025). Kelimanya diduga akan keluar Malaysia melalui jalur ilegal dan melakukan perlawanan saat dihampiri APMM.
Baca lebih lajut »
Kemlu RI dan KBRI Kuala Lumpur Pantau Insiden Penembakan WNI di SelangorKementerian Luar Negeri (Kemlu) RI dan Kedutaan Besar RI (KBRI) di Kuala Lumpur memonitor informasi mengenai insiden penembakan terhadap warga negara Indonesia (WNI) di sekitar perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia. Satu WNI meninggal dunia dan beberapa lainnya luka-luka akibat penembakan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) yang diduga mengincar WNI yang akan keluar Malaysia melalui jalur ilegal.
Baca lebih lajut »
Lima WNI Selamat dari Tenggelamnya Kapal Nelayan di JepangLima warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi awak sebuah kapal nelayan yang tenggelam di perairan Jepang dalam kondisi selamat. Dua awak kapal lainnya yang meninggal dunia, seluruhnya adalah warga negara Jepang.
Baca lebih lajut »
Lima WNI Terjebak Saat Kapal Nelayan Tenggelam di JepangKapal nelayan Ohama Maru 8 terbalik di lepas pantai Pelabuhan Kashima, Jepang, mengakibatkan dua orang meninggal dan tiga lainnya hilang. Lima WNI di dalam kapal tersebut.
Baca lebih lajut »
Palembang Rayakan Perang Lima Hari Lima MalamPeringatan perang lima hari lima malam di Palembang, Sumatera Selatan, digelar untuk mengenang jasa pejuang dalam meraih kemerdekaan. Acara ini menampilkan pameran barang antik, lomba, pawai, dan pembacaan narasi perang.
Baca lebih lajut »