Gugatan warga karena peretasan data pribadi terus meningkat. Di AS saja pada 2023, ada 1.320 gugatan.
Laman depan blog milik sindikat ransomware “Revil Group” yang ada jaringan dark web terlihat pada Minggu . Berdasarkan RSS Feeds, terlihat bahwa pada Minggu, sindikat grup ini memperbarui unggahannya mengenai peretasan sistem dari Quanta Computer. vendor produsen gawai untuk Apple.bisa begitu meneror. Korban menerima email ancaman, tagihan hutang yang tak pernah dia ambil hingga pencurian identitas untuk mendirikan perusahaan palsu. Lewatpengadilan, korban kebocoran data pun melawan.
Untuk pasien terdampak, mereka hanya diminta untuk terus memperhatikan laporan bank dan laporan kartu kredit mereka. Mereka juga diminta untuk tak membayar uang tebusan jika ada yang meminta. Tak ada saran ke korban untuk antisipasi dampak kebocoran. Belum ada berita soal kompensasi.
Peningkatan gugatan warga juga terjadi di berbagai negara lain. Beberapa di antaranya, gugatan kelompok ke perusahaan telekomunikasi AT&T di AS dan Optus di Australia firma hukum, beragam layanan kesehatan, hingga agen penjualan tiket terbesar Ticketmaster dan induk usahanya Live Nation. Perusahaan-perusahaan besar itu dinilai lalai melindungi data jutaan pelanggannya.
Gugatan itu mengklaim Optus melanggar undang-undang konsumen dan telekomunikasi serta gagal memenuhi kewajibannya untuk melindungi pengguna dari bahaya. Salah satu kelompok yang mengajukan gugatan adalah aparat penegak hukum dan keluarganya. Menurut Kate, dia ingin melihat akuntabilitas dan tanggung jawab perusahaan atas penderitaan mendalam yang disebabkan oleh peretasan data itu."Ini bukan sekadar ketidaknyamanan sekali saja, tapi ketakutan yang terus-menerus dan berkelanjutan bagi para korban, saya akan selalu cemas jadi korban kekerasan lagi," katanya., Mei 2024, regulator media Australia bahkan ikut mengambil tindakan hukum terhadap Optus.
Gugatan Data Pribadi Ransomware Class Action
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
BSSN Belum Bisa Pastikan Data Lembaga Negara Bocor Akibat PDN DiretasKepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian mengaku masih melakukan forensik digital atas peretasan terhadap Pusat Data Nasional (PDN).
Baca lebih lajut »
Pusat Data Nasional Diretas, Wamenkominfo Klaim Data Warga Masih AmanWakil Menteri Kominfo Nezar Patria mengklaim kalau data masyarakat masih aman usai serangan siber ransomware di Pusat Data Nasional (PDN).
Baca lebih lajut »
PDN Diretas Hacker, Data Keluarga Indonesia di BKKBN Aman Enggak Nih? Dokter Hasto Angkat BicaraPusat Data Nasional atau PDN diretas hacker, bagaimana kondisi data keluarga di BKKBN?
Baca lebih lajut »
PDN Diretas, KPU Bakal Evaluasi Sistem Pengamanan Jelang Pilkada Serentak 2024Data yang KPU pegang dijaga oleh lembaga-lembaga pemerintahan yang sudah punya wewenang.
Baca lebih lajut »
Dewas Curhat Sulitnya Akses Data KPK Selama 2 Tahun Terakhir: Semua Lewat PimpinanDewas baru bisa mendapatkan data-data dan dokumen KPK apabila disetujui pimpinan lembaga antirasuah tersebut.
Baca lebih lajut »
Wapres Sebut Tak Pernah Terpikir Pusat Data Nasional Bisa Diretas: Dahulu Disatukan Agar AmanPadahal menurut dia, dampak dari peretasan tersebut cukup dahsyat, karena terpengaruh pada beberapa layanan kementerian dan lembaga.
Baca lebih lajut »