Para pejabat India menyatakan lebih dari 100 orang telah ditangkap karena melakukan kejahatan mengerikan.\r\n Massa di negara bagian Maharashtra menyeret tiga lelaki keluar dari mobil dan memukuli para
Para pejabat India menyatakan lebih dari 100 orang telah ditangkap karena melakukan kejahatan mengerikan.
Massa di negara bagian Maharashtra menyeret tiga lelaki keluar dari mobil dan memukuli para korban hingga tewas. “Tak seorang pun yang bersalah dalam kejahatan keji dan tindakan memalukan ini yang akan dibiarkan dan mereka akan dituntut di muka hukum dengan cara yang sekeras-kerasnya,” kata Menteri Utama Maharashtra Uddhay Thackeray.Massa dikabarkan mencurigai mereka sebagai pencuri.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
MotoGP: 2 Pembalap Juara Dunia dengan Persentase Kemenangan 100 PersenKini jika ada pembalap era MotoGP dengan persentase kemenangan 70 persen saja sudah sangat bagus.
Baca lebih lajut »
Sritex Serahkan Bantuan 100 Ribu Masker untuk Warga Solo |Republika OnlineSritex telah memproduksi masker kain untuk membantu Pemerintah menanggulangi corona.
Baca lebih lajut »
Aturan Berkendara di Wilayah PSBB, Melanggar Kena Denda Rp 100 JutaMelintas di wilayah yang sudah menerapkan PSBB sebaiknya mematuhi aturan yang berlaku, jika melanggar kena denda Rp 100 juta.
Baca lebih lajut »
Efek PSBB, Driver Taksi Online: Dapat Rp 100 Ribu Aja Susah'... Penghasilan semakin nggak karuan aja kita di tengah PSBB ini. Dapat Rp 100 ribu sehari aja sudah susah,' kata Wiwit. DriverTaksiOnline PSBB via detikfinance
Baca lebih lajut »
Hampir 100 Pesawat Hanya Parkir di Bandara AP IPT Angkasa Pura I (Persero) mencatat 95 pesawat parkir Longstay di 11 Bandara AP I dengan periode longstay yang tidak ditentukan....
Baca lebih lajut »
Cek Fakta: Ibu Dorong 5 Anaknya ke Sungai Gangga Gara-Gara Lockdown di India?Beredar kabar seorang ibu melemparkan lima anaknya ke sungai Gangga karena kelaparan di tengah penerapan lockdown, simak faktanya
Baca lebih lajut »