Sekelompok remaja urung melakukan aksi tawuran karena ciut melihat pasukan di kelompok lawannya lebih banyak.
- Enam remaja dari kelompok Suket di Makasar, Jakarta Timur, tidak jadi melakukan aksi tawuran pada Rabu sekitar pukul 02.30 WIB.
"Karena jumlah musuhnya lebih banyak, para pelaku dari kelompok Suket menghindar dan mundur meninggalkan kelompok Kober," ujar Zen ketika dikonfirmasi, Jumat .Polda Metro Bakal Gandeng Kodam Jaya untuk Atasi Tawuran, Sosiolog: Bukti Akar Masalah Tak Tersentuh Menurut keterangan dari salah satu anggota kelompok Suket, A, kelompoknya langsung berkumpul di sebuah warung pada pukul 02.30 WIB.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Banyak Pemain Absen di TC Awal Timnas Indonesia Jelang Lawan Palestina - Bolasport.comMenurut Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali, mengatakan bahwa dua pemain yang berkarier di luar negeri yakni Sandy Walsh dan Elkan Baggott tak akan datang sejak awal dalam TC persiapan timnas Indonesia di FIFA Matchday periode Juni 2023. Why? 🤔
Baca lebih lajut »
Thailand Open 2023: Apriyani/Fadia Dilarang Terlalu Percaya DiriGanda putri Indonesia Apriyani Rahayu.Siti Fadia Silva Ramdhanti dilarang terlalu percaya diri. Ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu.Siti Fadia Silva Ramdhanti...
Baca lebih lajut »
Soal Bakal Gabung PPP, Sandiaga Uno: Iya Besar Kemungkinannya, Tidak Terlalu Lama LagiMenteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Uno mengatakan, dalam waktu dekat dirinya akan bergabung sebagai kader PPP.
Baca lebih lajut »
Perempuan Muslim di Turki yang diculik, disiksa, dan dibunuh karena 'terlalu liberal' - BBC News IndonesiaKonca Kuris, seorang penulis feminis dari Turki, dibunuh oleh kelompok ekstremis Islam, 25 tahun silam. Kini, partai politik radikal yang dituduh terkait kelompok itu telah meraih empat kursi parlemen, berkoalisi dengan Partai Presiden Erdogan.
Baca lebih lajut »
Bunga Acuan ECB Terus Naik, Lagarde: Inflasi Terlalu Tinggi!Hal tersebut dikemukakan Gubernur Bank Sentral Eropa Christine Lagarde.
Baca lebih lajut »