Seorang pendeta asal Kanada dihukum 3 bulan penjara oleh pengadilan Myanmar, karena melanggar larangan pertemuan besar selama pandemi virus Corona (COVID-19). Kanada VirusCorona
Seperti dilansir, Kamis , pendeta David Lah yang lahir di Myanmar namun berstatus warga Kanada ini, dinyatakan bersalah telah melanggar aturan hukum yang diberlakukan untuk memerangi penyebaran virus Corona. Lah dijerat dakwaan melanggar larangan soal pertemuan besar di tengah pandemi Corona. Pelanggaran ini terkait pertemuan keagamaan yang digelarnya di Yangon pada 7 April lalu.
Kolega Lah, seorang pendeta Myanmar bernama Wai Tun, juga dijatuhi hukuman yang sama. Sekitar 50 orang yang merupakan pendukung Lah hadir dalam persidangan untuk menunjukkan dukungan mereka.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kematian karena Virus Corona di Amerika Latin Lampaui EropaAmerika Latin pada Selasa, 4 Agustus 2020, melampaui Eropa sebagai wilayah dengan kasus kematian tertinggi di dunia karena virus corona. AmerikaLatin Eropa VirusCorona
Baca lebih lajut »
Plt Walkot Medan Akhyar Positif Corona Usai dari JakartaPlt Wali Kota Medan Akhyar diduga terpapar virus corona saat melakukan perjalanan ke Jakarta. Saat ini, Akhyar menjalani perawatan di RS Royal Prima, Medan.
Baca lebih lajut »
PN Jakbar Ditutup Sepekan Usai Seorang Pegawai Positif CoronaPengadilan Negeri Jakarta Barat ditutup sejak kemarin hingga Senin mendatang, setelah salah satu stafnya positif terpapar Covid-19.
Baca lebih lajut »
Daftar Kantor di Jakarta yang Ditutup Sementara Akibat CoronaPolres Jakarta Utara, Tip Top Jakarta Timur, dan kantor PT Indosat di Jakarta Utara termasuk di antaranya.
Baca lebih lajut »
Penghapusan Tes Corona Masuk Pembahasan Stimulus Penerbangan - Ekonomi dan Bisnis - koran.tempo.coPenghapusan kewajiban tes rapid dan uji swab menjadi salah satu opsi stimulus untuk meringankan beban perusahaan penerbangan. KoranTempo
Baca lebih lajut »