KTP WNI diduga anggota ISIS di Yaman ditelusuri Kemenlu, pengamat terorisme menyebut jaringan WNI pendukung ISIS diduga masih tersebar dan aktif di Timur Tengah
Dalam video tersebut terlihat sebuat kartu tanda penduduk Indonesia dari Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, dan beberapa lembar uang dalam mata uang rupiah ditemukan oleh kelompok Houthi saat melakukan penggerebekan di markas ISIS di Al Bayda, Yaman.
Sementara itu, berdasarkan dokumen yang didapat BBC News Indonesia dari BNPT menunjukkan, pemerintah daerah mengeluarkan surat keterangan yang menyatakan bahwa "orang tersebut adalah benar-benar bukan penduduk Desa Japan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto". "Saya tidak pernah dengar namanya di Jalan Basket ini Mas. Situasi di sini aman-aman saja Mas, tidak ada yang bicarakan hal itu," kata Indra.Twitter- @NatsecjeffKTP Indonesia dan beberapa lembar uang Rupiah ditemukan oleh Kelompok Houthi saat melakukan pengerebakan sebuah markas ISIS di Al Bayda, Yaman.Namun kepala unit kontra terorisme PBB, Vladimir Voronkov, mengatakan ada lebih dari 10.000 petempur ISIS yang masih aktif di dua negara tersebut.
"Mereka tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Yaman itu wilayah baru ISIS setelah Suriah dan Irak jatuh," kata Syauqillah.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kepala BNPT Respons Penemuan KTP WNI di Markas ISIS YamanPenemuan KTP WNI di Yaman menunjukkan teroris lintas batas asal Indonesia yang melakukan relokasi atau pindah markas baru di daerah perang.
Baca lebih lajut »
Lindungi Pekerja, Indonesia Mediasi WNI ABK di Kapal UEA dan ChinaPemerintah terus berupaya memberikan perlindungan terhadap pekerja migran Indonesia (PMI) di luar negeri, terutama di negara-negara...
Baca lebih lajut »
Ini Kata Warga Mojokerto Soal KTP yang Ditemukan di Sarang ISIS YamanPemberontak Houthi menemukan KTP diduga milik warga Mojokerto saat menggeledah tempat persembunyian teroris ISIS di Yaman. Namun warga menyebut tidak mengenal. Viral ISIS
Baca lebih lajut »