Kremlin: Tak Ada Alasan untuk Penyelidikan Kasus Navalny |Republika Online

Indonesia Berita Berita

Kremlin: Tak Ada Alasan untuk Penyelidikan Kasus Navalny |Republika Online
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 republikaonline
  • ⏱ Reading Time:
  • 36 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 18%
  • Publisher: 63%

Pemimpin oposisi pemerintah Rusia Alexei Navalny diduga diracun

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia mengatakan saat ini belum ada alasan untuk menggelar penyelidikan mengenai penyebab sakitnya oposisi pemerintah Alexei Navalny yang diduga diracun. Sebab, kesimpulan diagnosis klinik Jerman mengenai serangan racun belum selesai. Baca Juga Setelah dokter-dokter Jerman menemukan indikasi adanya zat racun di tubuh Navalny.

Ia menambahkan tidak jelas mengapa dokter-dokter Jerman 'terburu-buru' menggunakan kata diracun. Peskov mengatakan bila sudah jelas alasan Navalny sakit adalah serangan racun maka penyelidikan pun akan digelar. Para dokter yang merawat Navalny rumah sakit Charite di Berlin mengindikasi kritikus Presiden Vladimir Putin itu diracun selama berada di Siberia. Mereka menemukan jejak zat yang menurunkan aktivitas enzim cholinesterase pada tubuhnya.

Menurut Sabayev, Navalny tidak memiliki gejala spesifik yang menunjukkan ada zat penghambat aktivitas cholinesterase di tubuhnya. Navalny mengalami kondisi kesehatan akut pada Kamis pekan lalu dan koma dalam penerbangan domestik di Rusia.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

republikaonline /  🏆 16. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Perlintasan di Bulak Kapal Sengaja tak Diberi Palang Penutup |Republika OnlinePerlintasan di Bulak Kapal Sengaja tak Diberi Palang Penutup |Republika OnlineMenurut Dishub Kota Bekasi, alasan tak ada palang karena mau dibangun underpass.
Baca lebih lajut »

OKI: Tak Ada Normalisasi Hubungan dengan Israel |Republika OnlineOKI: Tak Ada Normalisasi Hubungan dengan Israel |Republika OnlineOrganisasi Kerja Sama Islam (OKI) tak akan menormalisasi hubungan dengan Israel
Baca lebih lajut »

Pekan Ini, Tak Ada Lagi Zona Merah di Jabar |Republika OnlinePekan Ini, Tak Ada Lagi Zona Merah di Jabar |Republika OnlineAda 17 daerah di Jabar masuk zona kuning dan 11 zona oranye.
Baca lebih lajut »

Gubenur: Tak Ada Lagi Zona Merah Covid-19 di Jabar Pekan ini |Republika OnlineGubenur: Tak Ada Lagi Zona Merah Covid-19 di Jabar Pekan ini |Republika OnlineGubernur Ridwan Kamil mengatakan tak ada lagi zona merah di Jabar pekan ini.
Baca lebih lajut »

Ruang Pinangki Ikut Terbakar, Komjak: Tunggu Hasil PenyelidikanRuang Pinangki Ikut Terbakar, Komjak: Tunggu Hasil PenyelidikanICW menilai kebakaran gedung utama Kejaksaan Agung (Kejagung) ada kaitannya dengan kasus jaksa Pinangki Sirna Malasari. Komisi Kejaksaan (Komjak) mengatakan sebaiknya tunggu hasil penyelidikan polri. Kejagung
Baca lebih lajut »

PSBB Tangerang Raya Diperpanjang Lagi |Republika OnlinePSBB Tangerang Raya Diperpanjang Lagi |Republika OnlineKenaikan kasus Covid-19 jadi alasan perpanjangan PSBB Tangerang Raya.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-04-08 09:13:43