Media berperan mengedukasi masyarakat untuk mengubah konstruksi bias gender.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Partisipasi Masyarakat Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indra Gunawan meminta media massa untuk ikut berperan dalam mendidik masyarakat tentang kesetaraan gender."Media memiliki peran penting dalam mengedukasi masyarakat lewat pemberitaan untuk mengubah konstruksi bias gender yang ada saat ini," kata Indra dalam sebuah seminar daring yang diikuti dari Jakarta, Jumat .
Pemberitaan yang bisa mempertukarkan peran ayah dan ibu, yang dalam konstruksi sosial yang bias gender lebih banyak menempatkan ibu pada ranah domestik dan ayah pada ranah publik, diharapkan bisa mendidik masyarakat tentang kesetaraan gender."Seringkali gambaran di media massa tidak terpotret dengan baik. Tidak hanya di pemberitaan media, tetapi juga melalui iklan, sinetron, dan artikel," tuturnya.
Dalam berbagai media, seringkali membangun stereotype bahwa peran ibu hanya pada ranah domestik, sementara ayah pada ranah publik. Seharusnya, berdasarkan kesetaraan gender, seorang ibu pun bisa digambarkan memiliki peran di ranah publik dan seorang ayah bisa mengambil peran di ranah domestik. "Peran media sangat besar untuk merekonstruksi nilai-nilai yang selama ini bias gender sebagai bentuk edukasi kesetaraan gender kepada keluarga dan masyarakat," katanya.
Indra mengatakan keluarga perlu disasar untuk menjadi awal dalam membangun perspektif baru tentang kesetaraan gender dan media diharapkan mengambil peran untuk ikut mengedukasi keluarga.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
AJI Minta Polisi Profesional Usut Peretasan MediaAJI menilai peretasan media bukan keisengan semata, tetapi merupakan tindakan serius karena menyasar pada media-media yang kritis terhadap pemerintah.
Baca lebih lajut »
Pentingnya Literasi Media untuk Menangkal Informasi Hoaks di Media SosialDi zaman sekarang, masyarakat kebingungan untuk menentukan berita yang benar-benar fakta atau hoaks.
Baca lebih lajut »
Media Asing Sebut Indonesia Gagal Tangani Corona, Ini Kata EpidemiologIndonesia disebut gagal menangani pandemi corona. Bagaimana tanggapan epidemiolog?
Baca lebih lajut »
Fakta Baru Honorer Bidan Rela Live Adegan Tidak Pantas di Media Sosial - Tribunnews.comHasil pemeriksaan sementara, AWM belum mendapatkan uang saat melakukan aksinya itu karena masih mencari para pengikut
Baca lebih lajut »
Kemkominfo Sebut Perlu Audit Forensik Digital untuk Telusuri Serangan Siber ke Media dan LSMDirektur Jenderal Aplikasi Informatika Kemkominfo Semuel Abrijani Pangerapan menanggapi isu terkait peretasan dan serangan siber yang kerap terjadi di ruang digital, termasuk pada media online dan website LSM.
Baca lebih lajut »
2 Media Transfer Ilmu Menurut Islam, Bukan Akal Manusia |Republika OnlineTerdapat dua media transfer ilmu yang utama menurut Islam.
Baca lebih lajut »