Pentingnya Literasi Media untuk Menangkal Informasi Hoaks di Media Sosial

Indonesia Berita Berita

Pentingnya Literasi Media untuk Menangkal Informasi Hoaks di Media Sosial
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 liputan6dotcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 59 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 27%
  • Publisher: 83%

Di zaman sekarang, masyarakat kebingungan untuk menentukan berita yang benar-benar fakta atau hoaks.

Liputan6.com, Jakarta - Di era serba internet, masyarakat Indonesia harus memahami betapa pentingnya literasi media agar tidak termakan kabar hoaks. Terlebih, masyarakat memang menjadi sasaran media masa untuk menyebarluaskan kabar berita.

"Selanjutnya, bakal ada sinisme dan ketidakpercayaan berkuasa, pandangan ekstrem, teori konspirasi, dan populisme berkembang. Lalu apa yang terjadi? Kebenaran dan institusi yang dulu dipercaya, kini malah dipertanyakan oleh publik," ucap Zainuddin melanjutkan. "Akibatnya, ada banyak orang yang ingin menjadi wartawan dengan jalan pintas. Bila masyarakat sudah tidak peduli terhadap pers yang berbasis jurnalistik, maka terbiasalah dengan kehidupan yang diwarnai dengan informasi sesat, hoaks, dan disinformasi," ucapnya menegaskan.

"Kita harus melakukan perlawanan dengan cara menyunting itu dengan sikap skeptis, buat daftar periksa akurasi, jangan berasumsi cepat, hingga berhati-hati dengan sumber anonim," katanya menegaskan.3 dari 4 halamanMemainkan EmosiZainuddin menyebut pembuat hoaks bisa mendapat keuntungan besar bila bisa memainkan emosi pembaca. Pembuat hoaks juga disebut Zainuddin sebagai alat politik.

4 dari 4 halamanTentang Cek FaktaLiputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

liputan6dotcom /  🏆 4. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Cek Fakta: Tidak Benar Tak Ada Media yang Memberitakan Demonstrasi Menolak RUU Omnibus LawCek Fakta: Tidak Benar Tak Ada Media yang Memberitakan Demonstrasi Menolak RUU Omnibus LawCek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim tidak ada media yang memberitakan demonstrasi menolak RUU Omnibus Law
Baca lebih lajut »

Kemkominfo Sebut Perlu Audit Forensik Digital untuk Telusuri Serangan Siber ke Media dan LSMKemkominfo Sebut Perlu Audit Forensik Digital untuk Telusuri Serangan Siber ke Media dan LSMDirektur Jenderal Aplikasi Informatika Kemkominfo Semuel Abrijani Pangerapan menanggapi isu terkait peretasan dan serangan siber yang kerap terjadi di ruang digital, termasuk pada media online dan website LSM.
Baca lebih lajut »

2 Media Transfer Ilmu Menurut Islam, Bukan Akal Manusia |Republika Online2 Media Transfer Ilmu Menurut Islam, Bukan Akal Manusia |Republika OnlineTerdapat dua media transfer ilmu yang utama menurut Islam.
Baca lebih lajut »

Mungkinkah Media Sosial Hilang di Masa Depan?Menurut riset manajemen media sosial Hootsuite dan agensi marketing We Are Social, pengguna media sosial (medsos) di Indonesia meningkat 8,1% dibandingkan tahun lalu, menjadi 160 juta pengguna.
Baca lebih lajut »

AJI Minta Polisi Profesional Usut Peretasan MediaAJI Minta Polisi Profesional Usut Peretasan MediaAJI menilai peretasan media bukan keisengan semata, tetapi merupakan tindakan serius karena menyasar pada media-media yang kritis terhadap pemerintah.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-18 02:02:55