Salah satu langkah hukum yang sedang dipertimbangkan KPK yakni memasukkan nama Sjamsul dan Itjih dalam DPO.
Jakarta, Beritasatu.com - Komisi Pemberantasan Korupsi mempertimbangkan langkah hukum atas sikap tidak kooperatif pengusaha Sjamsul Nursalim dan istrinya Itjih Nursalim. Salah satu langkah hukum yang sedang dipertimbangkan KPK yakni memasukkan nama Sjamsul dan Itjih dalam Daftar Pencarian Orang atau buronan.
Di Indonesia, KPK mengirimkan surat panggilan pemeriksaan ke rumah kedua tersangka di Simprug, Grogol Selatan, Jakarta Selatan. Untuk alamat di Singapura, KPK mengirimkan surat panggilan pemeriksaan melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia, ke empat alamat, yaitu, 20 Cluny Road; Giti Tire Plt. Ltd. 150 Beach Road, Gateway West; 9 Oxley Rise, The Oaxley dan 18C Chatsworth Rd.
Bahkan, Sjamsul dan Itjih diketahui selalu mangkir untuk dimintai keterangan sejak kasus yang menjerat mereka masih dalam proses penyelidikan. Diberitakan, KPK menetapkan Sjamsul dan istrinya Itjih Nursalim sebagai tersangka kasus dugaan korupsi penerbitan SKL BLBI. Penetapan ini merupakan pengembangan dari perkara mantan Kepala Badan Penyehatan Perbankan Nasional , Syafruddin Arsyad Temenggung. Dalam kasus ini, Sjamsul dan Itjih diduga diperkaya atau diuntungkan sebesar Rp 4,58 triliun.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Dua Kali Mangkir, KPK Pertimbangkan Tetapkan Sjamsul Nursalim BuronSjamsul Nursalim dan istrinya dua kali mangkir dari pemeriksaan KPK sebagai tersangka dugaan korupsi penerbitan SKL BLBI
Baca lebih lajut »
Pansel Capim KPK : Tak Ada Kuota Institusi dalam KPK
Baca lebih lajut »
Sjamsul-Itjih Nursalim Kerap Mangkir, KPK Bakal Jemput Paksa? - Tribunnews.comPadahal, KPK telah melayangkan surat panggilan pemeriksaan ke lima alamat di Indonesia dan Singapura yang terafiliasi dengan pasangan suami-istri
Baca lebih lajut »
KPK Minta MA Segera Kirimkan Salinan Putusan Kasasi SyafruddinSalinan putusan ini akan dikaji dan ditelaah untuk menentukan langkah hukum selanjutnya terkait 'lepasnya' Syafruddin.
Baca lebih lajut »