Magelang menghadapi hawa dingin di malam hari dengan sajian kuliner yang menghangatkan. Warung Nasi Lesah Pak Badut menawarkan hidangan berkuah hangat yang mengundang selera.
Hawa dingin kerap menerpa malam-malam yang berlalu di Kota Magelang , Jawa Tengah. Namun, tenang saja, kota ini memiliki cara tersendiri untuk menghadapinya. Ragam sajian kuliner malam nan otentik siap memberikan pelukan hangat bagi mereka yang menyantapnya.
Kedua tangan Farel pun sibuk. Tangan kanannya menyendokkan nasi, tangan kirinya menggenggam tempe mendoan. Begitu tempe mendoan itu raib ke perutnya, ia ambil gorengan lain yang masih hangat. Sebutan ”Badut” sebenarnya merujuk pada nama panggilan Wagiman semasa kecil. Kesannya tidak serius dan terdapat unsur ejeken. Tak disangka, nama itu justru membawa berkah. Pasalnya, olahan nasi lesah buatan warung itu dijadikan referensi bagi pelancong yang ingin menjajal otentisitas cita rasa nasi lesah.”Masalah resep, kami enggak ubah-ubah. Kami berusaha betul menjaga itu. Untungnya ditanggapi baik sama pelanggan. Mereka selalu balik lagi karena bilang rasanya sama,” kata Sumiyati, semringah.
Sekilas, menurut Sumiyati, isian nasi lesah mirip seperti soto. Komponen isian itu antara lain nasi, bihun, tauge, irisan tahu, dan suwiran ayam. Perbedaannya terletak pada kuah lesah yang teksturnya lebih kental karena ditambahkan santan. Bahan tambahan itu turut menghadirkan cita rasa gurih.Semasa awal berjualan, kenang Sumiyati, pilihan lauk untuk sepiring nasi lesah belum sebanyak sekarang. Dahulu, nasi lesah hanya disuguhkan bersama telur rebus atau ceker ayam.
”Kami hanya tutup kalau ada acara keluarga. Selain itu, ya, buka terus. Monggo saja datang jika berkenan. Kami masih melayani sampai lewat tengah malam,” kata Sumiyati. ”Pertama itu yang jual simbah, dengan dipikul. Lalu dilanjutkan bapak saya sekitar tahun 1970-an. Waktu itu masih sering dipikul. Lalu, tahun 2000-an, baru jadi gerobakan seperti ini. Saya melanjutkan saja mulai 2021. Tetapi, dari 2016, saya sudah sering bantu-bantu,” ujar Ismail Putra , penerus usaha Lumpia Basah Pak Elok.Juru masak tengah memasukkan isian ke lumpia basah di usaha kuliner Lumpia Basah Pak Elok, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu malam.
Tak jauh dari lokasi Lumpia Basah Pak Elok, terdapat hidangan hangat lainnya yang juga cukup legendaris. Kali ini, hidangan itu berwujud minuman, yakni wedang ronde, yang dijajakan oleh warung bernama Ronde Miroso. Jarak kedua tempat itu hanya sekitar 1 kilometer. Isi sepiring wedang ronde terdiri dari ronde, potongan roti, kacang, dan kolang-kaling, yang kemudian disiram wedang jahe hangat. Kekhasan ronde dari warung itu ialah teksturnya yang lembut dan isian kacang yang lumer dalam setiap gigitannya. Rasa manis yang disajikan wedang jahenya juga terasa pas.
Hawa dingin kerap menerpa malam-malam yang berlalu di Kota Magelang, Jawa Tengah. Namun, tenang saja, kota ini memiliki cara tersendiri untuk menghadapinya. Ragam sajian kuliner malam nan otentik siap memberikan pelukan hangat bagi mereka yang menyantapnya. Kedua tangan Farel pun sibuk. Tangan kanannya menyendokkan nasi, tangan kirinya menggenggam tempe mendoan. Begitu tempe mendoan itu raib ke perutnya, ia ambil gorengan lain yang masih hangat.
Sebutan ”Badut” sebenarnya merujuk pada nama panggilan Wagiman semasa kecil. Kesannya tidak serius dan terdapat unsur ejeken. Tak disangka, nama itu justru membawa berkah. Pasalnya, olahan nasi lesah buatan warung itu dijadikan referensi bagi pelancong yang ingin menjajal otentisitas cita rasa nasi lesah.”Masalah resep, kami enggak ubah-ubah. Kami berusaha betul menjaga itu. Untungnya ditanggapi baik sama pelanggan. Mereka selalu balik lagi karena bilang rasanya sama,” kata Sumiyati, semringah.
Sekilas, menurut Sumiyati, isian nasi lesah mirip seperti soto. Komponen isian itu antara lain nasi, bihun, tauge, irisan tahu, dan suwiran ayam. Perbedaannya terletak pada kuah lesah yang teksturnya lebih kental karena ditambahkan santan. Bahan tambahan itu turut menghadirkan cita rasa gurih.Semasa awal berjualan, kenang Sumiyati, pilihan lauk untuk sepiring nasi lesah belum sebanyak sekarang. Dahulu, nasi lesah hanya disuguhkan bersama telur rebus atau ceker ayam.
”Kami hanya tutup kalau ada acara keluarga. Selain itu, ya, buka terus. Monggo saja datang jika berkenan. Kami masih melayani sampai lewat tengah malam,” kata Sumiyati. ”Pertama itu yang jual simbah, dengan dipikul. Lalu dilanjutkan bapak saya sekitar tahun 1970-an. Waktu itu masih sering dipikul. Lalu, tahun 2000-an, baru jadi gerobakan seperti ini. Saya melanjutkan saja mulai 2021. Tetapi, dari 2016, saya sudah sering bantu-bantu,” ujar Ismail Putra , penerus usaha Lumpia Basah Pak Elok.Juru masak tengah memasukkan isian ke lumpia basah di usaha kuliner Lumpia Basah Pak Elok, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu malam.
Tak jauh dari lokasi Lumpia Basah Pak Elok, terdapat hidangan hangat lainnya yang juga cukup legendaris. Kali ini, hidangan itu berwujud minuman, yakni wedang ronde, yang dijajakan oleh warung bernama Ronde Miroso. Jarak kedua tempat itu hanya sekitar 1 kilometer.
KOTA MAGELANG KULINER MALAM DINGIN PAK BADUT NASI LESAH
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Magelang Menawarkan Kuliner Malam Untuk Menghangatkan Malam DinginKota Magelang, Jawa Tengah, menghadapi musim dingin malam dengan ragam sajian kuliner malam yang hangat dan lezat. Warung Nasi Lesah Pak Badut menjadi salah satu tempat yang menawarkan hidangan penuh aromanya rempah yang menggoyahkan lidah pengunjung.
Baca lebih lajut »
Pelukan Hangat Kuliner Malam MagelangKota Magelang memiliki beragam kuliner khas yang bisa menghangatkan dinginnya malam. Dari nasi lesah, lumpia basah, hingga wedang ronde.
Baca lebih lajut »
Rekomendasi Kuliner Khas Bima, dari Kagape hingga Uta Sepi TumisBagi pencinta kuliner, Bima menjadi kota tujuan yang tepat untuk mengeksplorasi kekayaan kuliner di Indonesia
Baca lebih lajut »
Kota-Kota Layak Anak di Indonesia, Mewujudkan Hak Anak dalam Setiap Sudut KotaKota Layak Anak adalah kabupaten atau kota yang telah mengintegrasikan prinsip-prinsip pemenuhan hak anak dan perlindungan anak dalam sistem pembangunan daerah
Baca lebih lajut »
KPU Kota Tasikmalaya Gelar Debat Publik Paslon Wali Kota-Wakil Wali KotaKPU Kota Tasikmalaya Jawa Barat akan menggelar debat publik 5 pasang calon wali kota-wakil wali kota Tasikmalaya Sabtu 211 malam di Hotel Grand Metro Kota Tasikmalaya
Baca lebih lajut »
Bank Jateng Pawone, Memanggungkan Kuliner Kampung MagelangLomba lari Borobudur Marathon turut menjadi panggung bagi kuliner kampung khas Magelang. Lewat ajang ini, para pegiat UMKM pun menyemai mimpi mengembangkan usahanya.
Baca lebih lajut »