Sejarah kopi tak lepas dari sejarah Islam dan masyarakat Muslim sebagai penemu kopi.
REPUBLIKA.CO.ID -- Oleh Ani Nursalikah Kopi dan peradaban Islam tak bisa dipisahkan. Sejarah kopi adalah sejarah budaya masyarakat Muslim. Kopi kini menjadi kebutuhan miliaran penduduk dunia.
Kopi telah menjelma menjadi industri global dan menjadi produk komoditas kedua terbesar di dunia. Rekor tersebut hanya dapat ditandingi oleh minyak bumi.Tanaman kopi berasal dari hutan dataran tinggi Ethiopia. Ia melihat mereka sedang makan buah merah dari semak-semak di dekatnya. Merasa lelah dan sedikit penasaran, Kaldi memutuskan mencoba beberapa buah.
Tidak diketahui dengan pasti kapan kopi ditemukan. Kopi mulai dibudidayakan di Yaman sekitar 575 Masehi.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Ekspedisi Kopi Republika untuk Kopi Indonesia |Republika OnlineRepublika menggelar Ekspedisi Republikopi Nusantara 2020
Baca lebih lajut »
Apa Kopi Baik untuk Ibu Hamil? Begini PenjelasannyaBanyak orang tak bisa meninggalkan kebiasaan minum kopi. Tapi, apakah kopi baik untuk ibu hamil? Begini penjelasannya! Kopi via detikfood
Baca lebih lajut »
OTG Covid-19 Ditemukan Suka Nongkrong di Kedai KopiTIM operasi gabungan di Kota Malang, Jawa Timur, mendeteksi orang tanpa gejala (OTG) kerap ngopi dan menghabiskan waktu di kedai-kedai kopi. Kasus positif korona pun melonjak di kota setempat.
Baca lebih lajut »
Pendampingan Petani Kopi |Republika OnlinePendampingan edukasi petani lokal untuk tingkatkan daya jual dan kesejahteraan petani
Baca lebih lajut »
Abah Onil: Kopi Puntang Punya Rasa Lengkap Seperti Kehidupan |Republika OnlineAbah Onil, petani kopi mengatakan Kopi Puntang punya rasa yang lenkap seperti hidup
Baca lebih lajut »
Tak Dianjurkan Langsung Minum Kopi di Pagi Hari, Ini AlasannyaSebagian orang biasanya meminum kopi pada pagi hari. Namun, bukan berarti saat bangun tidur kamu bisa langsung konsumi kopi. Ini nih alasannya: Kopi via detikHealth
Baca lebih lajut »