Untuk korban meninggal belum diketahui apakah akibat terkena peluru tajam.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Ahmad Taufan Damanik mengatakan beberapa korban bentrok antara massa dan aparat keamanan pada 22 Mei terkena peluru karet. Baca Juga "Beberapa korban luka terkena peluru karet. Ada juga yang harus dioperasi karena mengalami patah tulang," kata Taufan saat ditemui di Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan, Jakarta, Rabu .
Terdapat dua korban meninggal dunia di RSUD Tarakan. Pihak rumah sakit sudah menawarkan autopsi di Rumah Sakit Polri, tetapi ditolak oleh keluarga korban.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Komnas HAM Dalami Kemungkinan Pelanggaran HAM di Bentrok 22 MeiKomnas HAM akan mendatangi rumah-rumah sakit tempat korban bentrok dirawat untuk mencari informasi soal bentrokan yang terjadi.
Baca lebih lajut »
Komnas HAM Beberkan Faktor Kelalaian dalam Perekrutan KPPSKomnas HAM telah melakukan investigasi mengenai penyebab meninggalnya ratusan petugas pemilu saat menjalankan tugas. Komisi...
Baca lebih lajut »
Ratusan Petugas Pemilu Wafat, Komnas HAM: Tak Ada Langkah TerpaduKomnas HAM melakukan pemantauan terkait peristiwa ratusan orang wafat dan sakit yang diderita KPPS, PPS, PPK, Pengawas dan...
Baca lebih lajut »
Ketua Komnas HAM kunjungi RSUD Tarakan jenguk korban bentrokanKetua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik mengunjungi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan di Jakarta untuk menjenguk korban ...
Baca lebih lajut »
Komnas HAM Terus Pantau Penangkapan Terduga TerorisKomnas HAM mengingatkan aparat patuhi konvensi menentang penyiksaan selama penahanan.
Baca lebih lajut »
Komnas HAM: Negara Abai terhadap Perlindungan Kesehatan Petugas KPPSKomisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mendapati bahwa negara telah mengabaikan perlindungan kesehatan bagi petugas KPPS, pengawas, dan aparat keamanan dalam pelaksanaan pemungutan suara. Lebih dari 500 petugas KPPS meninggal dunia karena berbagai latar belakang.
Baca lebih lajut »
Kelompok HAM Turki Gunakan Seni untuk Representasikan 'Korban Hilang'Kelompok-kelompok hak asasi manusia di Turki menyalahkan negara itu atas ratusan korban penghilangan paksa sejak puluhan tahun ketika militer mengobarkan perang terhadap pemberontak separatis Partai P
Baca lebih lajut »
Massa Provokasi Polisi, Ada yang Kabur ke MasjidBeberapa personel tentara mencoba untuk menenangkan massa.
Baca lebih lajut »
4 Aplikasi Teman Mudik Lebaran, Biar Perjalanan Nyaman dan LancarUntuk memudahkan perjalanan mudik Lebaran Anda, ada beberapa aplikasi yang bisa dimanfaatkan sebagai petunjuk arah.
Baca lebih lajut »
5 Lokasi di Jepang Untuk Para Penggemar Anime Era 90anApabila Anda adalah penggemar anime era 90 an, dan memiliki rencana ke Jepang dalam waktu dekat, mungkin Anda bisa bernostalgia ke tempat-tempat dengan nuansa anime yang kuat berikut ini. Travel
Baca lebih lajut »
Alat Kecerdasan Buatan Ini Bisa Ubah Wajah Manusia Jadi Hewan Berbagai SpesiesAslinya, alat ini untuk mengubah wajah hewan jadi spesies lain. Tapi bisa juga dipakai untuk mengubah wajah manusia, meski tak sempurna.Kalau Snapchat bisa ubah jenis kelamin, nah, alat algoritmik baru yang dikembangkan oleh Nvidia ini bisa mengubah foto hewan jadi berbagai jenis hewan atau spesies lainnya. Dikutip Vice, alat yang dinamakan PetSwap ini menggunakan algoritma Few-shot UNsupervised Image-to-image Translation (FUNIT) yang bergantung pada generatif adversarial network atau GAN yang biasanya digunakan untuk menghasilkan deepfake.Untuk sekadar iseng, kamu bisa mencoba permainan tersebut di sini Meski alat tidak dirancang untuk menerjemahkan wajah manusia, tapi kamu tetap bisa mencoba memasukkan foto selfie kamu ke alat tersebut. Hasilnya memang agak aneh, apalagi kalau fotonya memperlihatkan kamu pakai kacamata. Bersiap juga untuk hasil foto yang bervariasi dan bisa mengejutkan. Walau seru untuk dimainkan, tapi kalau algoritma ini dapat digeneralisasi dengan lebih baik dengan mengumpulkan informasi baru, mereka dapat mempercepat pengembangan teknologi penglihatan mesin.
Baca lebih lajut »