Ratusan Petugas Pemilu Wafat, Komnas HAM: Tak Ada Langkah Terpadu

Indonesia Berita Berita

Ratusan Petugas Pemilu Wafat, Komnas HAM: Tak Ada Langkah Terpadu
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 SINDOnews
  • ⏱ Reading Time:
  • 51 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 24%
  • Publisher: 51%

Komnas HAM melakukan pemantauan terkait peristiwa ratusan orang wafat dan sakit yang diderita KPPS, PPS, PPK, Pengawas dan...

Komnas HAM melakukan pemantauan terkait peristiwa ratusan orang wafat dan sakit yang diderita KPPS, PPS, PPK, Pengawas dan Petugas Pemilu 2019. Foto/Ilustrasi/SINDOnews/Dok- Komisi Nasional Hak Asasi Manusia melakukan pemantauan dari berbagai laporan terkait peristiwa ratusan orang wafat dan sakit yang diderita KPPS, PPS, PPK, Pengawas dan Petugas Keamanan yang bertugas selama penyelenggaran pemilu 2019.

Dari pantauan didapati melalui aspek jaminan kesehatan, bahwa Komnas HAM menemukan fakta adanya pengabaian terhadap perlindungan kesehatan terhadap petugas baik KPPS, PPS, PPK, Petugas Keamanan dan Pengawas Pemilu dalam pelaksanaan tugas kepemiluan 2019."Sehingga mereka ketika bermasalah secara fisik tidak mendapat prioritas penanganan, tidak memiliki asuransi kesehatan dan ketenagakerjaan.

Damanik mengatakan, Komnas HAM melihat tidak adanya langkah terpadu baik dari KPU, Bawaslu dan Kementerian Kesehatan sebelum adanya atau jatuhnya petugas secara masal dalam upaya antisipasi dan penanganan terhadap petugas. Selain itu dari aspek kerawanan atau kekerasan, berdasarkan data-data, keterangan baik dari keluarga petugas, rekan KPPS, PPS, PPK, Pengawas dan petugas sakit, sampai saat ini belum ada tindakan yang bersifat intimidasi dan kekerasan fisik terhadap petugas baik oleh pasangan calon presiden-wakil presiden, partai politik dan/ataupun saksi-saksinya, serta pihak-pihak lainnya.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

SINDOnews /  🏆 40. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Komnas HAM Terus Pantau Penangkapan Terduga TerorisKomnas HAM Terus Pantau Penangkapan Terduga TerorisKomnas HAM mengingatkan aparat patuhi konvensi menentang penyiksaan selama penahanan.
Baca lebih lajut »

Komnas HAM Beberkan Faktor Kelalaian dalam Perekrutan KPPSKomnas HAM Beberkan Faktor Kelalaian dalam Perekrutan KPPSKomnas HAM telah melakukan investigasi mengenai penyebab meninggalnya ratusan petugas pemilu saat menjalankan tugas. Komisi...
Baca lebih lajut »

Pencarian narapidana Lapas Narkotika Langkat ditingkatkanPencarian narapidana Lapas Narkotika Langkat ditingkatkanKepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara Dewa Putu Gede mengatakan personel TNI-Polri dan petugas Lapas, saat ini terus meningkatkan ...
Baca lebih lajut »

Densus 88 Agar tak Lupakan HAM Saat Tangkap Terduga TerorisDensus 88 Agar tak Lupakan HAM Saat Tangkap Terduga TerorisDensus 88 agar perhatikan HAM yaitu konvensi menentang penyiksaan.
Baca lebih lajut »

AS Jatuhkan Sanksi Terhadap WN Rusia dan Polisi Chechnya Terkait HAMAS Jatuhkan Sanksi Terhadap WN Rusia dan Polisi Chechnya Terkait HAMAmerika telah memberlakukan sanksi terhadap lima warga Rusia dan sebuah satuan polisi Chechnya karena tuduhan pelanggaran HAM berdasarkan UU Magnitsky – nama dari seorang pelapor Rusia yang terbunuh d
Baca lebih lajut »

Polisi Polda Jateng Dipecat karena Gay, Apakah Diskriminatif?Polisi Polda Jateng Dipecat karena Gay, Apakah Diskriminatif?TT dipecat karena memiliki orientasi seksual sesama jenis. Komnas HAM menilai hal itu bentuk diskriminatif. Lalu apa sebenarnya diskriminasi itu?
Baca lebih lajut »

Peradi Juga Minta Jokowi Tinjau Ulang Nama-nama Pansel KPKPeradi Juga Minta Jokowi Tinjau Ulang Nama-nama Pansel KPKNama-nama yang masuk pansel KPK mengejutkan banyak pihak. Seperti ada Dirjen HAM yang pernah menggugat laundry rumahan karena jasnya kusut.
Baca lebih lajut »

Pascakericuhan, Kepala Lapas Narkotika Langkat Dicopot, Seluruh Pegawai DigantiPascakericuhan, Kepala Lapas Narkotika Langkat Dicopot, Seluruh Pegawai DigantiDengan tegas, Yasonna menyatakan selain mencopot jabatan kepala lapas, dia juga akan menindak tegas seluruh pegawai atau petugas lapas dan segera memindahtugaskan mereka.
Baca lebih lajut »

Kakanwil: 57 napi Lapas Narkotika Langkat belum tertangkapKakanwil: 57 napi Lapas Narkotika Langkat belum tertangkapKepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara Dewa Putu Gede mengatakan hingga saat ini 57 narapidana yang kabur dari Lembaga Pemasyarakatan ...
Baca lebih lajut »

Sambut Bursa Transfer, Arsenal Disarankan Beli 4 BekSambut Bursa Transfer, Arsenal Disarankan Beli 4 BekBanyak yang menilai Arsenal gagal finis empat besar karena lini pertahanan yang rapuh. Total Arsenal kebobolan 51 gol atau terburuk ketiga setelah MU dan West Ham klub yang finis 10 besar musim ini.
Baca lebih lajut »

Ratusan Petugas Pemilu Wafat, Ombudsman Tekankan Perbaikan Tata Kelola PemiluRatusan Petugas Pemilu Wafat, Ombudsman Tekankan Perbaikan Tata Kelola PemiluAdrianus Meliala menilai perlunya perbaikan aturan terkait tata kelola penyelenggaraan Pemilu. Nasional
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-11 22:00:41