Meski dianggap rasis, komentar Bryan Adams dibela kelompok vegan.
REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES — Penyanyi Bryan Adams meminta maaf atas kata-kata yang sempat diunggah dalam akun jejaring sosial Instagram miliknya. Kata-kata mengenai pandemi virus corona jenis baru yang sedang terjadi saat ini dinilai telah menyinggung banyak orang, khususnya mereka yang berasal dari China.
Atas kontroversi yang timbul, Adams meminta maaf. Pria berusia 60 tahun itu mengatakan, tidak ada alasan khusus mengenai kata-kata yang dinilai rasis tersebut, namun ia menggarisbawahi bahwa itu adalah tentang kekejaman terhadap hewan yang terjadi. "Ini sangat tidak bertanggung jawab dan sangat rasis. Ia dipandang sebagai idola oleh banyak orang,” jelas Go.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Bryan Adams Minta Maaf Atas Unggahan Rasisme |Republika OnlineBryan Adams meminta maaf atas unggahan tentang Covid-19 yang dianggap rasis
Baca lebih lajut »
Bryan Adams minta maaf gara-gara unggahan 'pemakan kelelawar'Penyanyi asal Kanada, Bryan Adams meminta maaf atas ucapan "para pemakan kelelawar" yang dianggap bernada rasisme terkait virus corona dalam ...
Baca lebih lajut »
Bryan Adams Minta Maaf Atas Unggahan Rasisme |Republika OnlineBryan Adams meminta maaf atas unggahan tentang Covid-19 yang dianggap rasis
Baca lebih lajut »
Komentar Sekjen MUI Soal Wacana Relaksasi Saat Pandemi Covid-19Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, berkomentar soal wacana kebijakan pemerintah tentang relaksasi di tengah-tengah situasi Pandemi Covid-19.
Baca lebih lajut »
Pemerintah Diminta Buat Perppu Spesifik Penanganan Covid-19, Tak Terkait KeuanganSeharusnya ada dua perppu terpisah, yaitu perppu soal Covid-19 dan perppu tentang stabilitas keuangan negara.
Baca lebih lajut »
Tito Karnavian: Tidak Mungkin Tutup Terus, PHK akan Makin BertambahMendagri Tito Karnavian menjelaskan soal perlunya berdamai dengan virus corona COVID-19. PSBB
Baca lebih lajut »