Kisah Aron, Yahudi Jadi Mualaf Usai Pulang dari Indonesia |Republika Online

Indonesia Berita Berita

Kisah Aron, Yahudi Jadi Mualaf Usai Pulang dari Indonesia |Republika Online
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 republikaonline
  • ⏱ Reading Time:
  • 68 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 31%
  • Publisher: 63%

Aron menjadi mualaf setelah mengenal Islam saat tinggal dua tahun di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Aron berasal dari keluarga Yahudi di New York, Amerika Serikat. Dia menjadi mualaf dan masuk Islam setelah mengikuti pertukaran pelajar di Indonesia.

Suatu hari, seorang teman memberi tahunya tentang Indonesia dan dia bisa belajar etnomusikologi di sana. Aron bertekad untuk bepergian ke Indonesia dan mendaftar di Institut Seni yang menawarkan gelar di bidang etnomusikologi.Ketika Aron tiba di Indonesia dan mendaftar di Institut, Aron tidak memberi tahu siapa pun bahwa dirinya orang Yahudi. Di Indonesia, orang biasanya harus menyatakan agamanya. Aron hanya menyatakan bahwa dia memeluk agama Buddha. Itu adalah pilihan termudahnya saat itu.

Menurut Aron, Islam seperti yang banyak dianut oleh masyarkat lokal, bukan untuk dirinya. Aron berpikir bahwa banyak umat Islam hanya menghabiskan terlalu banyak waktu untuk berdoa daripada melakukan hal-hal yang sangat penting.Pada suatu hari, Aron bergabung dengan pertunjukan Gamelan tradisional. Gamelan adalah instrumen perkusi tradisional di Jawa yang terbuat dari logam.

Gamelan Sekaten lebih besar dari semua gamelan lainnya dan hanya digunakan setahun sekali. Lelaki tua itu melanjutkan bahwa permainan gamelan ini sebagai bentuk pujian untuk Nabi Muhammad. Membaca tentang Islam di Indonesia, Aron belajar bahwa persepsi dia jauh dari kenyataan. Dan semakin banyak dia membaca, semakin membuatnya tertarik. Aron juga membaca tentang Islam di tempat-tempat lain di dunia."Dan saya terpesona dengan kekayaannya," kata Aron.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

republikaonline /  🏆 16. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Jonas, Ateis yang Menjadi Mualaf Usai Pulang dari Afrika |Republika OnlineJonas, Ateis yang Menjadi Mualaf Usai Pulang dari Afrika |Republika OnlineJonas memutuskan menjadi mualaf setelah kembali dari Afrika.
Baca lebih lajut »

852 Ekspatriat di Uni Emirat Arab Jadi Mualaf |Republika Online852 Ekspatriat di Uni Emirat Arab Jadi Mualaf |Republika OnlinePada tahun ini, sudah 852 ekspatriat di Uni Emirat Arab jadi mualaf.
Baca lebih lajut »

Dijemput Keluarga dan Alumni 212, Bahar bin Smith Pulang ke PonpesDijemput Keluarga dan Alumni 212, Bahar bin Smith Pulang ke PonpesHabib Bahar bin Smith bebas dari Lapas Pondok Rajeg usai mendapat program asimilasi. Usai bebas, Bahar langsung pulang ke rumahnya.
Baca lebih lajut »

Mualaf Lasmaria: Seberat Apapun Ujian, Saya Mau Masuk Islam |Republika OnlineMualaf Lasmaria: Seberat Apapun Ujian, Saya Mau Masuk Islam |Republika OnlineMualaf Lasmaria tetap bersabar dengan ujian setelah masuk Islam.
Baca lebih lajut »

Bantu Perangi Covid-19, Keluarga Mualaf Tinggalkan Pekerjaan |Republika OnlineBantu Perangi Covid-19, Keluarga Mualaf Tinggalkan Pekerjaan |Republika OnlineMualaf di Dubai itu menjadi perawat sukarela Covid-19.
Baca lebih lajut »

Pengalaman Pertama Mualaf Uganda, 'Saya Merasa Terberkati' |Republika OnlinePengalaman Pertama Mualaf Uganda, 'Saya Merasa Terberkati' |Republika OnlinePengalaman Pertama Puasa Mualaf Uganda di UEA
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-04 01:58:19