Kisah Anastasia dan Benny Berdamai dengan Trauma Mei 1998

Indonesia Berita Berita

Kisah Anastasia dan Benny Berdamai dengan Trauma Mei 1998
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 voaindonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 31 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 16%
  • Publisher: 63%

Mei 1998 mungkin tidak banyak dibicarakan di internal komunitas Tionghoa. Padahal itu penting dalam proses pemulihan trauma. Dua anak muda Tionghoa pun menemukan cara lain

Meski begitu, tumbuh dengan darah Tionghoa tidaklah mudah. Saat kecil, ia kerap dicemooh karena identitasnya.orang. Intinya itu merendahkan, dan aku nggak nyaman banget. Apapun artinya, aku tahu itu dimaksudkan dengan cara yang tidak bikin nyaman,” kisahnya.

Anastasia Satriyo, yang kini berprofesi sebagai psikolog, menekankan perjumpaan lintas-etnis penting untuk membongkar stigma. Lain lagi kisah Anastasia Satriyo, yang berdarah campuran Tionghoa dan Jawa, dan besar di Jakarta. Saat kecil, dia tidak pernah diberitahu bahwa dirinya berdarah campuran. Bahkan dia tidak mengenal apa itu konsep suku, sampai seorang temannya di sekolah menanyakan hal tersebut.mungkin orang Indonesia tuh ada sukunya, kamu suku apa?'. Jadilah aku pulang ke rumah bertanya dengan mamaku. Mama, Anas itu sukunya apa. Jadi aku baru tahu, orang tuaku beda suku," tutur Anastasia.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

voaindonesia /  🏆 15. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Hadapi Corona, Ekonom: RI Lebih Siap daripada Saat Krisis 1998Hadapi Corona, Ekonom: RI Lebih Siap daripada Saat Krisis 1998Ekonom Core optimistis krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 ini dapat ditangani dengan baik oleh pemerintah.
Baca lebih lajut »

[POPULER DI KOMPASIANA] Menakar Kesejahteraan Petani | Ingatan Kelam Mei 1998 di Solo | Perancis dan Polandia Tangani Pandemi[POPULER DI KOMPASIANA] Menakar Kesejahteraan Petani | Ingatan Kelam Mei 1998 di Solo | Perancis dan Polandia Tangani PandemiTerpopuler di kompasiana dalam sepekan: kesajteraan petani, mengingat kejadian Mei 1998, hingga cerita dari Polandia dan Perancis tangani covid-19.
Baca lebih lajut »

Warga Tidak Pakai Masker Didenda Setelah 23 MeiWarga Tidak Pakai Masker Didenda Setelah 23 Mei'Sanksi denda bagi masyarakat yang tidak memakai masker akan diberlakukan setelah Pemprov DKI rampung membagikan masker,' kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.
Baca lebih lajut »

Update Corona 15 Mei: 16.496 Positif, 3.803 Orang SembuhUpdate Corona 15 Mei: 16.496 Positif, 3.803 Orang SembuhJumlah pasien positif virus corona di Indonesia per Jumat (15/5) mencapai 16.496 kasus, dengan angka kesembuhan mencapai 3.803 pasien.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-04 02:11:48