Artikel ini menceritakan kisah Aceng, seorang porter yang telah bekerja 10 tahun di Pasar Tanah Abang. Artikel ini juga membahas tantangan dan upah yang diterima Aceng serta peran penting dari pemilik troli dalam jasa angkut barang.
Aceng (34), seorang tukang angkut barang atau porter di Pasar Tanah Abang , Jakarta Pusat, telah menghabiskan 10 tahun mengangkut karung atau bal berbobot puluhan kilogram. Sebelumnya, ia bekerja sebagai penjaga toko di tempat yang sama. Namun, karena pemilik toko mengalami kebangkrutan, ia terpaksa beralih profesi menjadi porter agar bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.
Pekerjaan porter membutuhkan fisik yang prima karena Aceng harus mengangkut beban berat dan melewati medan yang menantang seperti kemacetan. Meskipun begitu, bayaran yang diterima Aceng tidak sebanding dengan pekerjaan berat yang dilakukannya. Untuk sekali angkut satu karung atau bal, ia menerima bayaran antara Rp 40 ribu hingga Rp 70 ribu. Ia mengungkapkan bahwa upahnya tergantung pada kebijakan pemilik toko. Ada yang memberikan Rp 45 ribu, Rp 50 ribu, atau bahkan Rp 70 ribu untuk satu karung. Ia tidak bisa menaikkan harga karena takut kehilangan pelanggan. Jika Aceng berhasil mengangkut 7 hingga 8 bal dalam sehari, ia bisa memperoleh penghasilan sekitar Rp 300 ribu. Menurut Aceng, uang tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, jajan untuk kedua anaknya, dan sedikit menyisihkan untuk tabungan. Namun, penghasilannya bisa berubah tergantung pada jumlah pesanan pemilik toko. Jika sedang sepi, ia hanya cukup untuk makan sehari-hari. Hal serupa diungkapkan oleh porter lain, Sam (31), yang mendapatkan upah sekitar Rp 35 ribu hingga Rp 60 ribu per sekali angkut bal. Namun, ia mengeluhkan bahwa jasa porter semakin lama mulai ditinggalkan oleh pemilik toko di Tanah Abang. Hal ini karena toko-toko sudah memiliki troli sendiri dan karyawan lebih banyak sehingga mereka lebih memanfaatkan karyawan untuk mengangkut barang.Selain porter, terdapat peran penting dari pemilik troli dalam jasa angkut barang dari toko ke tempat ekspedisi di Pasar Tanah Abang. Para porter biasanya menyewa troli dari para pemilik troli ini. Iman (60), seorang pemilik persewaan troli, menceritakan awal mula dirinya menyewakan troli kepada para porter. Awalnya, troli tersebut untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Iman sendiri dulunya juga seorang porter. Dari situ, ia memiliki ide untuk mendapatkan uang tanpa mengeluarkan tenaga lebih dengan membuka persewaan troli. Ia melihat ada peluang besar dari persewaan tersebut. Saat ini, Iman memiliki 12 troli besar dan 20 troli kecil yang ia sewakan kepada para porter. Ia mengenakan biaya Rp 5 ribu untuk sekali angkut karung, baik untuk troli besar maupun kecil. Dari persewaan tersebut, ia bisa menghasilkan Rp 300 ribu per hari, bahkan bisa mencapai Rp 500 ribu jika banyak porter yang membutuhkan troli. Selain itu, Iman juga menerima pesanan pembuatan troli dari toko-toko di Tanah Abang. Harga satu troli roda besar dipatoknya Rp 650 ribu, sementara untuk troli roda kecil Rp 500 ribu
Ekonomi Porter Pasar Tanah Abang Pekerjaan Upah Ekonomi Troli
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Menteri UMKM Pelantikan Pejabat di Pasar Tanah Abang, Simbol Dekatan dengan MasyarakatMenteri UMKM Maman Abdurrahman melantik pejabat tinggi madya, pratama, dan administrator di Pasar Tanah Abang Blok B, Jakarta Pusat. Pelantikan ini merupakan yang pertama kalinya di Indonesia dan disimbolkan sebagai tanda kedekatan Kementerian UMKM dengan masyarakat, khususnya para pengusaha UMKM.
Baca lebih lajut »
Berita Terpopuler Hari Ini: Kate Middleton, RedNote, Pasar Tanah Abang, dan CokelatBerita terpopuler hari ini meliputi Putri Wales Kate Middleton yang menjalani masa remisi kanker, aplikasi RedNote yang dilirik sebagai pengganti TikTok, transformasi digital Pasar Tanah Abang, dan tips menikmati cokelat dalam diet seimbang.
Baca lebih lajut »
Kehidupan Porter di Pasar Tanah AbangArtikel ini membahas kehidupan para porter di Pasar Tanah Abang, Jakarta, yang menjadi tulang punggung pengangkutan barang di pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara.
Baca lebih lajut »
Menjadi Porter di Pasar Tanah Abang: Tantangan dan KenyamananArtikel ini membahas tentang kehidupan seorang porter di Pasar Tanah Abang. Di sana, mereka menghadapi tantangan berat dan cuaca panas. Walaupun begitu, beberapa porter seperti Aceng dan Sam merasa nyaman dengan pekerjaan mereka karena fleksibilitas dan potensi penghasilan yang besar.
Baca lebih lajut »
Daya Beli Anjlok, Bos Blok Tanah Abang Bakal Lakukan Hal IniKetua DPP IKAPPI ingin melakukan proses digitalisasi untuk pedagang Pasar Tanah Abang
Baca lebih lajut »
Viral Ada Jalanan di Tanah Abang yang Menjadi Tempat Peredaran Obat Terlarang, Warganet Heboh!Baru-baru ini publik tengah dihebohkan dengan jalanan di Tanah Abang, Jakarta Pusat di media sosial. Diketahui, tempat tersebut diduga adanya transaksi obat terlarang.
Baca lebih lajut »