Artikel ini membahas tentang kehidupan seorang porter di Pasar Tanah Abang. Di sana, mereka menghadapi tantangan berat dan cuaca panas. Walaupun begitu, beberapa porter seperti Aceng dan Sam merasa nyaman dengan pekerjaan mereka karena fleksibilitas dan potensi penghasilan yang besar.
Minggu, 09 Feb 2025 10:57 WIBMenjadi tukang angkut barang atau porter di Pasar Tanah Abang bukanlah pekerjaan ringan. Seorang porter harus siap mengangkut barang yang beratnya puluhan kilogram, dengan medan yang cukup menantang. Tantangan lainnya adalah cuaca yang panas dan terik. Oleh karena itu, seorang porter harus memiliki fisik yang prima. Meski berat, beberapa orang kemudian mengaku 'nyaman' dengan pekerjaan ini.
Seperti halnya Endang (34) atau biasa dipanggil Aceng, salah seorang porter di Pasar Tanah Abang. Sebelum menunaikan salat Jumat, Aceng tampak asyik menikmati kopi di antara troli dan tumpukan karung besar atau bal yang siap diantarkan ke tempat ekspedisi. Namun tumpukan karung tersebut bukan barang yang ia akan antarkan. Pasalnya, ia baru saja mengantarkan 4 karung besar milik pelanggannya ke tempat ekspedisi. Sehingga, Aceng baru akan mengantarkan barang milik pelanggannya usai salat Jumat. Aceng bercerita sudah 10 tahun menggeluti pekerjaan sebagai porter, sebuah profesi yang awalnya tak pernah ia bayangkan. 'Sebelum jadi porter, dulu saya awalnya bekerja di toko, karena bosnya bangkrut. Yaudahlah, apa saja kita kerjain, terus kecebur dah di porter,' katanya di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Jumat (7/1/2025) lalu. Berbeda saat bekerja di toko yang lebih banyak berurusan dengan pelanggan dan pengaturan barang. Aceng mengaku, cukup 'kaget' saat pertama menjadi porter. Ia tidak terbiasa dengan beban berat yang diangkutnya. Alhasil, badannya pun sakit-sakitan. Namun proses ini tetap harus ia jalani dan bertahan hingga 10 tahun. 'Kalau porter kan seberapa berat barangnya tetap harus kita angkut itu barang. Awal mula emang terasa juga capeknya, pegal-pegalnya ya, tapi kita nikmatin aja lama-lama juga terbiasa,' katanya. Setiap pekerjaan memiliki tantangannya sendiri, begitu pula menjadi porter. Aceng sendiri mengatakan, kini dirinya betah dengan pekerjaannya. Hal ini lantaran pekerjaan yang fleksibel, tidak terikat dengan atasan atau bos. Meski, ia mengaku pernah meninggalkan pekerjaan sebagai porter dan menjadi sopir ketika pandemi COVID-19. Namun, ia kemudian tidak betah dan kembali lagi menjadi porter. 'Sempat beralih jadi sopir selama 1 tahun lah pas pandemi, cuma nggak betah dan balik lagi karena ya kadang kita udah nyaman di sini dan buat sehari-hari, sudah ketemu dan bisa nabung ya kita tekuni aja. Paling kalau ada yang manggil buat bawa mobil ya kita ambil,' katanya. Sementara, Sam (31) porter asal Tangerang mengaku sudah 8 tahun menjalani pekerjaannya. Ia bercerita, awal mula bekerja sebagai porter karena adanya ajakan dari saudaranya lebih dulu terjun. Dengan perhitungan fleksibilitas sistem kerja, Sam rela meninggalkan pekerjaannya sebagai karyawan pabrik. 'Dulu sebelum jadi porter saya kerja di pabrik. Namun di sana banyak aturan, kalau mau izin di sana harus ada surat dokter dan lainnya. Tapi di sini kan enggak. Kalau kita punya dana lebih mau libur, ya tinggal libur,' katanya. Selain sistem kerja, Sam mengatakan penghasilan yang didapatkannya menjadi seorang porter bisa lebih besar asalkan mau bekerja lebih keras. Ia mengatakan, menjelang puasa hingga setelah lebaran bisa membawa pulang Rp 400 ribu per hari dengan total angkutan 7-8 kali angkut per bal-nya. Di mana satu kali angkut per bal-nya itu ia bisa mendapatkan Rp 35 ribu hingga Rp 60 ribu. 'Kalau hitung-hitungannya sih sama enggak jauh beda. Malahan kalau ada dapat rezeki lebih (kerjaan banyak) lebih gedean di sini,' katanya
PORTER PASAR TANAH ABANG KEHIDUPAN CHALLANGES FLEKSIBILITAS PENGHASILAN
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Viral Ada Jalanan di Tanah Abang yang Menjadi Tempat Peredaran Obat Terlarang, Warganet Heboh!Baru-baru ini publik tengah dihebohkan dengan jalanan di Tanah Abang, Jakarta Pusat di media sosial. Diketahui, tempat tersebut diduga adanya transaksi obat terlarang.
Baca lebih lajut »
Menteri UMKM Pelantikan Pejabat di Pasar Tanah Abang, Simbol Dekatan dengan MasyarakatMenteri UMKM Maman Abdurrahman melantik pejabat tinggi madya, pratama, dan administrator di Pasar Tanah Abang Blok B, Jakarta Pusat. Pelantikan ini merupakan yang pertama kalinya di Indonesia dan disimbolkan sebagai tanda kedekatan Kementerian UMKM dengan masyarakat, khususnya para pengusaha UMKM.
Baca lebih lajut »
Berita Terpopuler Hari Ini: Kate Middleton, RedNote, Pasar Tanah Abang, dan CokelatBerita terpopuler hari ini meliputi Putri Wales Kate Middleton yang menjalani masa remisi kanker, aplikasi RedNote yang dilirik sebagai pengganti TikTok, transformasi digital Pasar Tanah Abang, dan tips menikmati cokelat dalam diet seimbang.
Baca lebih lajut »
Kehidupan Porter di Pasar Tanah AbangArtikel ini membahas kehidupan para porter di Pasar Tanah Abang, Jakarta, yang menjadi tulang punggung pengangkutan barang di pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara.
Baca lebih lajut »
Daya Beli Anjlok, Bos Blok Tanah Abang Bakal Lakukan Hal IniKetua DPP IKAPPI ingin melakukan proses digitalisasi untuk pedagang Pasar Tanah Abang
Baca lebih lajut »
Pasar Furnitur Indonesia yang Belum Matang, Optimisme IKEA di Tengah PerubahanPasar furnitur Indonesia yang belum matang menjadi alasan IKEA tetap optimis dengan pasar di Indonesia
Baca lebih lajut »