Kinerja Kabinet Merah Putih dan Tantangan Mengukuhkan Pertumbuhan Ekonomi

Ekonomi Berita

Kinerja Kabinet Merah Putih dan Tantangan Mengukuhkan Pertumbuhan Ekonomi
Kabinet Merah PutihPertumbuhan EkonomiInfrastruktur
  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 213 sec. here
  • 10 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 106%
  • Publisher: 70%

Berita ini membahas kinerja Kabinet Merah Putih dalam menghadapi target pertumbuhan ekonomi 2024. Meskipun pertumbuhan ekonomi berada di bawah target, berita ini lebih menekankan pada perlunya perencanaan dan tata kelola yang baik untuk mencapai pertumbuhan tinggi dan mengatasi stagnasi ekonomi.

Di luar hiruk-pikuk soal kinerja kabinet, muncul berita tak menggembarkan terkait kinerja perekonomian 2024. Pertumbuhan sebesar 5,03 persen berada di bawah target pemerintah 5,2 persen dan lebih rendah dibandingkan kinerja 2023 sebesar 5,05 persen. Meski perlambatan perekonomian tak bisa dibebankan pada Kabinet Merah Putih , kinerja seratus hari ini bisa menjadi indikator apakah mereka mampu menjawab persoalan mendasar stagnasi ekonomi tersebut.

Lebih jauh, apakah kabinet gemuk tersebut akan mampu menjawab ambisi Presiden Prabowo Subianto mencapai pertumbuhan 8 persen. Urgensi pertumbuhan tinggi tak bisa dimungkiri. Tanpa pertumbuhan tinggi, cita-cita menjadi negara maju hanyalah mimpi. Pertanyaannya, bagaimana mencapai kinerja pertumbuhan tinggi di tengah stagnasi ekonomi. Apakah Kabinet Merah Putih sudah menunjukkan kinerja yang menyakinkan selama seratus hari pemerintahan ini dalam mencapai cita-cita pertumbuhan tinggi tersebut. Presiden Joko Widodo ketika terpilih pada 2014 silam juga memiliki target pertumbuhan tinggi. Strategi yang diambil adalah melakukan akselerasi pembangunan infrastruktur agar terjadi perbaikan sistem logistik dan kemudian peningkatan produksi nasional. Dengan kata lain, strategi yang diambil meningkatkan sisi penawaran dalam ekonomi.Pekerja dalam proyek infrastruktur Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan Paket II A Setu-Sukaragam di Desa Burangkeng, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (4/2/2025). Secara total, belanja infrastruktur melonjak drastis dari Rp 178 triliun pada 2014 menjadi Rp 422 triliun pada 2024. Belanja infrastruktur melonjak drastis dari Rp 178 triliun pada 2014 menjadi Rp 422 triliun pada 2024 dengan akumulasi selama 10 tahun mencapai sekitar Rp 3.500 triliun. Rasio utang pemerintah meningkat dari 24 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2014 menjadi 38 persen pada 2024. Belum lagi beban BUMN karya melalui lonjakan utang, bahkan ada yang sampai terancam pailit seperti PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Incremental capital output ratio justru turun dari 5 pada 2014 menjadi 6,4 pada 2023. Pandemi Covid-19 memang memperparah skor ICOR menjadi 6,5 pada 2022, tetapi pada 2018 angka ICOR juga sudah memburuk di angka 5,7. Memburuknya skor ICOR diikuti dengan melemahnya sisi produksi. Pada 2014, rasio investasi terhadap produk domestik bruto sekitar 33 persen dan menurun pada 10 tahun kemudian menjadi sekitar 28 persen. Demikian pula dengan peranan sektor manufaktur pada periode tersebut merosot dari 21 persen menjadi 18 persen. Meski belanja infrastruktur melonjak, hal itu tak berdampak pada peningkatan produksi nasional. Infrastruktur bukanlah satu-satunya penyebab inefisiensi. Faktor kelembagaan dan institusi lebih penting dan sayangnya justru dibiarkan karut-marut. Selain itu, pembangunan infrastruktur sepertinya dilakukan tanpa perencanaan yang sistematis sehingga hanya menghasilkan bangunan fisik yang bersifat parsial.Itulah mengapa alokasi anggaran makan bergizi gratis yang tadinya hanya sekitar Rp 71 triliun dinaikkan menjadi sekitar Rp 170 triliun melalui efisiensi anggaran kementerian dan lembaga. Belajar dari pengalaman tersebut, Presiden Prabowo perlu memastikan agar pilihan apa pun strateginya harus dilakukan dengan perencanaan serta implementasi yang berbasis pada sistem kelembagaan dan institusi yang mapan. Jangan mengulangi kesalahan, mengalokasikan belanja begitu besar dengan membiarkan sistem kelembagaannya karut-marut. Bisa dipastikan tak akan menghasilkan luaran sebagaimana diharapkan. Melalui program Astacita, Presiden Prabowo terlihat lebih condong pada peningkatan konsumsi masyarakat atau fokus pada sisi permintaan. Delapan Program Hasil Terbaik Cepat meliputi, antara lain, program makan siang bergizi gratis, pemeriksaan kesehatan gratis, pembangunan rumah sakit lengkap berkualitas, renovasi sekolah, membangun sekolah unggulan, membangun lumpung pangan nasional, menaikkan gaji pegawai pemerintah. Semuanya berorientasi pada peningkatan kapasitas manusia sehingga bisa menjadi motor penggerak perekonomian. Dengan stimulus fiskal melalui berbagai program tersebut, harapannya daya beli masyarakat meningkat. Tak ada yang salah dengan strategi tersebut. Sama halnya dengan strategi yang dipilih pemerintah sebelumnya dengan fokus penawaran, fokus pada permintaan juga bisa mendorong pertumbuhan. Syaratnya, pilihan strategi pertumbuhan dijalankan dengan perencanaan serta tata kelola yang baik. Perencanaan, tata kerja, dan tata kelola yang baik adalah kunci keberhasilan pemerintahan. Selain soal kinerja individu kabinet, perhatian juga perlu diberikan pada kelembagaan keseluruhan pemerintahan di bawah komando Presiden Prabowo Subianto.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

hariankompas /  🏆 8. in İD

Kabinet Merah Putih Pertumbuhan Ekonomi Infrastruktur Stagnasi Ekonomi Presiden Prabowo Subianto

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Apresiasi Publik terhadap Kinerja Kabinet Merah PutihApresiasi Publik terhadap Kinerja Kabinet Merah PutihPresiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa kinerja pemerintahannya berfokus pada memberikan yang terbaik bagi rakyat, bukan mencari penilaian baik. Tingginya tingkat kepuasan publik terhadap pemerintah, mencapai 80,9%, menurut survei Litbang, merupakan hasil kerja keras semua pihak dalam Kabinet Merah Putih. Prabowo optimistis dengan kinerja pemerintahan selama lima tahun mendatang dan berkomitmen untuk terus bekerja keras menyelesaikan tantangan, termasuk menargetkan program Makan Bergizi Gratis dapat menjangkau seluruh anak Indonesia pada akhir 2025.
Baca lebih lajut »

Presiden Prabowo Apresiasi Kinerja Kabinet Merah Putih dalam 3 BulanPresiden Prabowo Apresiasi Kinerja Kabinet Merah Putih dalam 3 BulanPresiden Prabowo Subianto memimpin sidang kabinet yang dihadiri seluruh jajaran menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih. Dalam sambutannya, Presiden memuji kinerja Kabinet Merah Putih yang telah bekerja selama kurang lebih 3 bulan dan menilai mereka mampu bekerja sebagai sebuah tim yang solid.
Baca lebih lajut »

Survei Litbang Kompas: Masyarakat Puas dengan Kinerja Kabinet Merah PutihSurvei Litbang Kompas: Masyarakat Puas dengan Kinerja Kabinet Merah PutihWakil Ketua Umum DPP PAN Saleh Partaonan Daulay menyatakan bahwa hasil survei Litbang Kompas menunjukkan masyarakat puas dengan kinerja Kabinet Merah Putih, khususnya karena program-program populis yang dijalankan.
Baca lebih lajut »

Presiden Apresiasi Kinerja Kabinet Merah Putih di 100 Hari PemerintahanPresiden Apresiasi Kinerja Kabinet Merah Putih di 100 Hari PemerintahanRapat Kabinet Paripurna yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto menandai 100 hari pemerintahan. Presiden mengapresiasi kinerja Kabinet Merah Putih dalam menjaga stabilitas dan menjalankan tugasnya dengan efektif.
Baca lebih lajut »

Presiden Minta Kabinet Merah Putih Evaluasi Kinerja Tiga BulanPresiden Minta Kabinet Merah Putih Evaluasi Kinerja Tiga BulanMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan arahan Presiden Prabowo Subianto terkait evaluasi kinerja tiga bulan Kabinet Merah Putih. Presiden Prabowo menekankan pentingnya menjaga kekompakan, memprioritaskan anggaran untuk program-program prioritas seperti menciptakan lapangan kerja, meningkatkan produktivitas, dan mendukung ketahanan pangan serta energi. Selain itu, Presiden juga meminta efisiensi belanja dan fokus penggunaan anggaran untuk mendukung prioritas nasional.
Baca lebih lajut »

Erick Thohir Teratas Kinerja Menteri Kabinet Merah PutihErick Thohir Teratas Kinerja Menteri Kabinet Merah PutihSurvei Indikator Politik Indonesia menunjukkan tujuh menteri dalam Kabinet Merah Putih yang dinilai memiliki kinerja terbaik selama 100 hari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Erick Thohir menduduki posisi teratas, diikuti oleh Sri Mulyani Indrawati, Agus Harimurti Yudhoyono, Nasaruddin Umar, Teddy Indra Wijaya, Andi Amran Sulaiman, dan Yusril Ihza Mahendra.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-14 21:24:11