Artikel ini membahas tentang kesenjangan ekonomi di Indonesia, penyebabnya, dampaknya, dan solusi untuk mengatasinya. Kesenjangan ekonomi di Indonesia memaparkan perbedaan akses terhadap peluang ekonomi, pendidikan, layanan kesehatan, dan standar hidup antara kelompok masyarakat yang kaya dan miskin.
Apa yang menyebabkan timbulnya kesenjangan ekonomi?Kesenjangan timbul lantaran ada kelompok masyarakat berpenghasilan tinggi dan rendah akibat dari distribusi pendapatan yang tak merata. Kelompok tertentu memiliki akses yang lebih baik terhadap pendidikan, kesehatan, teknologi, hingga peluang ekonomi dibanding kelompok masyarakat lainnya. Umumnya, wilayah perkotaan cenderung memiliki akses terhadap berbagai bidang tersebut dibanding wilayah perdesaan.
Berdasarkan data BPS, sumbangan dari kelompok 20 persen terkaya terhadap total pengeluaran masyarakat meningkat sebesar 1,59 persen. Sementara kontribusi dari kelompok 40 persen terbawah turun -1,10 persen dan sumbangan pengeluaran dari kelompok 40 persen menengah menurun -1,48 persen. Secara makroekonomi, kesenjangan yang lebar dapat mengurangi produktivitas karena sebagian besar populasi tidak memiliki akses untuk meningkatkan keterampilan dan peluang kerja. Jika pendapatan hanya terkonsentrasi pada kelompok kecil, daya beli masyarakat secara keseluruhan akan menurun yang mengakibatkan konsumsi masyarakat melambat.
Fenomena ini dapat disebabkan oleh faktor struktural, seperti kebijakan ekonomi yang tidak merata, akses yang terbatas ke sumber daya, dan ketimpangan pembangunan antarwilayah.atau koefisien gini, yaitu koefisien yang digunakan untuk mengukur derajat ketidakmerataan distribusi pendapatan penduduk. Nilai koefisien gini ada dalam rentang angka 0 hingga 1. Semakin besar atau tinggi angkaPada September 2024, angka ketimpangan di Indonesia 0,381 atau meningkat 0,002 dari Maret 2024 sebesar 0,379.
KESENJANGAN EKONOMI KEMISKINAN PENDAPATAN PENGELUARAN PERBANDINGAN
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Indonesia dalam Tahap Meningkatkan Tiang Pembangunan EkonomiArtikel ini membahas tahapan pembangunan ekonomi Indonesia yang diibaratkan seperti membangun rumah, dengan empat fase: fondasi, lantai, tiang, dan atap. Saat ini, Indonesia berada di fase ketiga, yaitu meninggikan tiang pembangunan ekonomi. Artikel ini juga membahas sumber daya ekonomi yang menjadi fondasi pembangunan, seperti pertanian dan sumber daya alam, serta perkakas ekonomi untuk menstimulasi sektor basis. Selain itu, artikel ini juga menjelaskan fase meratakan lantai ekonomi, yang meliputi penanganan investasi, penciptaan lapangan kerja, dan pengaturan persaingan/perdagangan.
Baca lebih lajut »
Stres di Perkotaan: Dampak Kepadatan dan Kesenjangan EkonomiSurvei Sindikasi menunjukkan stres banyak pekerja media & kreatif. Artikel ini membahas faktor-faktor menyebabkan stres di perkotaan, seperti kepadatan penduduk, kemacetan, polusi, dan tekanan ekonomi. Selain itu, artikel juga membahas dampak migrasi penduduk desa ke perkotaan dan ketimpangan ekonomi.
Baca lebih lajut »
Kesenjangan Digital: Tantangan Ekonomi GlobalSekretaris Jenderal ITU Doreen Bogdan-Martind mengungkap adanya kesenjangan digital yang signifikan antara negara maju dan berkembang. Akses internet, keterampilan digital, dan teknologi mutakhir seperti AI belum merata, berdampak pada ekonomi global dan kualitas hidup.
Baca lebih lajut »
Pertumbuhan Ekonomi Asia: Vietnam Menunjukkan Performa KuatArtikel ini membahas performa ekonomi negara-negara Asia, khususnya Vietnam, Thailand, Indonesia, Filipina, dan Indonesia. Vietnam menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan konsisten, didorong oleh konsumsi akhir yang kuat dan ekspor yang meningkat. Thailand juga mengalami pertumbuhan ekonomi yang positif, sementara Indonesia menunjukkan perlambatan pada kuartal-kuartal terakhir. Artikel ini juga menyoroti kinerja PMI manufaktur Filipina yang sangat baik.
Baca lebih lajut »
Studi: Kesenjangan Kaya dan Miskin Dinilai Jadi Masalah Besar Dunia, Termasuk IndonesiaStudi itu berdasarkan survei yang dilakukan di 36 negara, termasuk Indonesia.
Baca lebih lajut »
Kemiskinan Indonesia Turun, Namun Kesenjangan Tetap TinggiMeskipun jumlah penduduk miskin di Indonesia menurun, kesenjangan antar wilayah dan antar individu masih menjadi masalah. BPS mencatat bahwa 24,06 juta orang atau 8,57% dari penduduk Indonesia masih hidup di bawah garis kemiskinan pada September 2024.
Baca lebih lajut »