Kerentanan Anak dalam Pandemi Covid-19

Indonesia Berita Berita

Kerentanan Anak dalam Pandemi Covid-19
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 57 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 26%
  • Publisher: 70%

Saat ini anak-anak tak hanya rentan terpapar Covid-19, tetapi juga terdampak krisis akibat pandemi ini baik pendidikan maupun kehidupan sosialnya. Perlindungan hak anak harus jadi bagian dalam penanganan pandemi. Opini wahyususilo AdadiKompas

Kecamuk pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai telah memaksa kita harus memperingati dua kali Hari Anak Nasional, tahun 2020 dan tahun 2021, dalam kondisi krisis kesehatan global. Dari berbagai kajian yang dilakukan mengenai dampak sosial-ekonomi dari kecamuk pandemi Covid-19, situasi ini menempatkan kelompok pekerja , perempuan, dan anak sebagai kelompok yang sangat rentan, baik terdampak langsung secara kesehatan maupun terdampak dari segi penghidupan .

Tentu saja Pemerintah Indonesia tak berdiam diri atas situasi tersebut. Keputusan untuk menyertakan anak-anak di usia 12-17 tahun sebagai kelompok prioritas penerima vaksin Covid-19 merupakan langkah yang harus diapresiasi. Yang terakhir terkait dampak pelaksanaan PPKM darurat, pemerintah menambah pos anggaran perlindungan sosial sebesar Rp 33,98 triliun sehingga bertambah dari Rp 153,86 triliun menjadi 187,84 triliun. Peningkatan anggaran ini tentu bermanfaat untuk meningkatkan daya hidup masyarakat di masa pandemi ini. Namun, harus dipastikan bahwa tak boleh ada yang tertinggal atau terlewatkan dalam pendistribusian skema perlindungan sosial ini.

Selain itu, paket logistik ini juga mengorupsi kepentingan terbaik anak. Ini bisa dilihat dari barang yang diberikan sebagian besar berupa kebutuhan pangan pokok , tetapi tidak mempertimbangkan kepentingan gizi dan tumbuh kembang anak . Kekhawatiran lain yang seharusnya juga menjadi kepedulian bersama adalah potensi pengabaian kelompok rentan, seperti pekerja prekariat, perempuan, masyarakat adat, dan anak dalam cakupan skema perlindungan sosial.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

hariankompas /  🏆 8. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Satgas Covid-19 IDI: Demonstrasi Potensi Besar Timbulkan Klaster Covid-19Satgas Covid-19 IDI: Demonstrasi Potensi Besar Timbulkan Klaster Covid-19Zubairi mengatakan, cukup banyak orang yang terlihat sehat, padahal di dalam tubuhnya terdapat virus.
Baca lebih lajut »

Ketua Satgas Covid-19 Kota Yogyakarta Positif Covid-19, WFH dan Jadi PengamatKetua Satgas Covid-19 Kota Yogyakarta Positif Covid-19, WFH dan Jadi PengamatKetua Harian Satgas Covid-19 yang juga Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi positif Covid-19. Menjalani isolasi mandiri di rumah dinas.
Baca lebih lajut »

WHO Ingatkan Lagi Risiko Kasus Baru Covid-19 saat Gelaran Olimpiade Tokyo 2020WHO Ingatkan Lagi Risiko Kasus Baru Covid-19 saat Gelaran Olimpiade Tokyo 2020Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan lagi risiko kasus baru Covid-19 saat gelaran Olimpiade Tokyo 2020.
Baca lebih lajut »

Video Menyentuh Hati Penggali Makam COVID-19 Bertakbir Sambil Menunggu Jenazah Saat IduladhaVideo Menyentuh Hati Penggali Makam COVID-19 Bertakbir Sambil Menunggu Jenazah Saat IduladhaPara penggali makam COVID-19 ini terlihat ber-APD lengkap saat melantunkan takbir Hari Raya Iduladha.
Baca lebih lajut »

Mewarnai Jadi Terapi Saat Pandemi Covid-19, Lalui 3 Tahap Menenangkan PikiranMewarnai Jadi Terapi Saat Pandemi Covid-19, Lalui 3 Tahap Menenangkan PikiranCobalah melakukan kegiatan mewarnai untuk relaksasi saat pandemi Covid-19. Hindari depresi.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-03 21:12:16