Klub sepak bola asal Lamongan, Jawa Timur, Persela, memiliki julukan sebagai Laskar Joko Tingkir.
Solopos.com, LAMONGAN —
Informasi dari berbagai sumber, sebenarnya Persela Lamongan awalnya memiliki julukan Laskar Sunan Drajat. Namun, nama julukan itu kurang berkembang di masyarakat hingga akhirnya tidak jadi dipakai. Dalam salah satu jurnal ilmiah yang diakses di undiksha.ac.id, julukan Laskar Joko Tingkir ini berawal dari perkataan Presiden Indonesia keempat, Gus Dur, yang pernah menyinggung tentang Joko Tingkir saat berpidato di Tugu Pahlawan, Surabaya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Minimal Kantongi PIRT dari Dinas Kesehatan LamonganLAMONGAN, Radar Lamongan - Penjual kue kering bertebaran di Ramadan ini. Tren menurunnya angka Covid-19 membuat sejumlah pengusaha kue bersemangat memproduksi dagangannya.
Baca lebih lajut »
Jenazah Pratu Dwi Miftahul Gugur Diserang KKB Diterbangkan ke Surabaya Hari IniJenazah prajurit gugur serangan KKB di Papua, Pratu Marinir Dwi Miftahul Ahyar diterbangkan hari ini ke Jawa Timur. Jenazah akan dipulangkan ke Babat, Lamongan.
Baca lebih lajut »
9 Bulan Pajak Kendaraan Samsat Kelapa Dua Digelapkan, Ini Kata PimpinannyaKepala Samsat Kelapa Dua mengaku tidak bisa menjelaskan kenapa ada penggelapan pajak di kantornya yang saat ini sedang disidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten.
Baca lebih lajut »
Gerai Vaksinasi Ramaikan Festival TakjilGERAI vaksinasi covid-19 meriahkan Festival Takjil Khas Lamongan di acara Bazar Ramadan Megilan di halaman GOR Surajaya Lamongan, Jawa Timur.
Baca lebih lajut »
Pernyataan Lengkap Jokowi Larang Ekspor Minyak Goreng dan CPO | Kabar24 - Bisnis.comPresiden RI Joko Widodo (Jokowi) resmi melarang ekspor minyak goreng dan CPO mulai 28 April 2022. Berikut ini pernyataan lengkapnya.
Baca lebih lajut »
Penyaluran BLT Minyak Goreng Sudah 83 PersenPresiden Joko Widodo menargetkan distribusi BLT minyak goreng rampung sepekan sebelum Lebaran. Saat ini, distribusi diklaim mencapai 83 persen. EKonomi AdadiKompas ninasusilo
Baca lebih lajut »