Acara mengenang seabad Pram digelar di Blora, dihadiri keluarga, sahabat, dan warga. Cerita-cerita lucu dan semangat berani menjadi inti yang dibagikan, bukan hanya kisah haru. Pengunjung diajak makan bersama oleh Bupati Blora.
Bagaimana keluarga dan para sahabat berbagi kenangan tentang Pramoedya Ananta Toer ?Bagaimana Pram menjalin komunikasi dari penahanan dengan keluarga?Bagaimana Pram dianggap sebagai ”hantu” oleh pemerintah?Sebagian keluarga, anak dan cucu yang datang dari Jakarta, bersama para sahabat yang pernah berinteraksi dengan Pramoedya Ananta Toer berbagi kenangan mereka di Pendopo Bupati Blora, pada Sabtu sore. Adik Pram, Soesilo Toer yang tinggal tak jauh dari pendopo itu tak hadir.
Sebelum petang, acara usai. Tak ada air mata yang menetes di acara itu. Kobaran semangat untuk bersikap berani terlontar dari hadirin. Alih-alih membagikan cerita haru, hadirin lebih banyak melontarkan kisah lucu. Kehangatan di sore itu ditutup undangan Bupati Blora Arief Rohman. Anak ketujuh dari delapan bersaudara ini tinggal di rumah itu bersama istrinya Suratiyem. Di pekarangan seluas sekitar 3.000 meter persegi itu, mereka memelihara tiga ekor kambing, satu di antaranya lahir Sabtu siang itu.
”Kami direkomendasikan oleh keluarga, yaitu Bu Titik , untuk membaca 15 surat panjang dari pihak keluarga Pram. Tetapi, kami memilih 12 surat saja,” kata Irawita, sutradaraLewat surat-suratnya, Pram tidak hanya menanyakan dan berkabar tentang keadaan diri masing-masing. Ia juga membagikan pengetahuan yang relevan dan menarik bagi anak yang dituju lewat surat itu.
Warga dari luar Blora, juga berdatangan sejak Kamis ke kota yang dikelilingi hutan jati itu. Salah satu mahasiswa yang datang adalah Wahyu Arya Fernandi dari Yogyakarta. Dia menunggang motor otomatis menempuh perjalanan sekitar tujuh jam. Nandi, panggilannya menekuni karya Pram di Yogyakarta melalui kelompok rintisannya Beranda Juang.
Pada Desember 1977, Sindhunata mendapat tugas dari Kompas ikut serta dalam perjalanan ke Pulau Buru. Keikutsertaan Sindhunata itu atas undangan Kopkamtib. Saat itu 17 wartawan luar negeri dan 15 wartawan dalam negeri ikut dalam rombongan. Ariel Heryanto, akademisi yang kini menetap di Australia, pernah menemui Pram. Tidak di Pulau Buru, melainkan di rumahnya pada pertengahan 1980-an. Pram dibebaskan dari Pulau Buru tahun 1979 setelah ditahan 14 tahun tanpa diadili. Setelah itu, ia masih dikenai tahanan rumah selama 13 tahun. Konon, pada masa itu rumahnya diawasi intel.
Sebelum petang, acara usai. Tak ada air mata yang menetes di acara itu. Kobaran semangat untuk bersikap berani terlontar dari hadirin. Alih-alih membagikan cerita haru, hadirin lebih banyak melontarkan kisah lucu. Kehangatan di sore itu ditutup undangan Bupati Blora Arief Rohman. Anak ketujuh dari delapan bersaudara ini tinggal di rumah itu bersama istrinya Suratiyem. Di pekarangan seluas sekitar 3.000 meter persegi itu, mereka memelihara tiga ekor kambing, satu di antaranya lahir Sabtu siang itu.
”Kami direkomendasikan oleh keluarga, yaitu Bu Titik , untuk membaca 15 surat panjang dari pihak keluarga Pram. Tetapi, kami memilih 12 surat saja,” kata Irawita, sutradaraLewat surat-suratnya, Pram tidak hanya menanyakan dan berkabar tentang keadaan diri masing-masing. Ia juga membagikan pengetahuan yang relevan dan menarik bagi anak yang dituju lewat surat itu.
Warga dari luar Blora, juga berdatangan sejak Kamis ke kota yang dikelilingi hutan jati itu. Salah satu mahasiswa yang datang adalah Wahyu Arya Fernandi dari Yogyakarta. Dia menunggang motor otomatis menempuh perjalanan sekitar tujuh jam. Nandi, panggilannya menekuni karya Pram di Yogyakarta melalui kelompok rintisannya Beranda Juang.
PRAMOEDYA ANANTA TOER KELUARGA SAHABAT SEAFOOD DI BLORA
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Festival Seabad Pramoedya Ananta Toer Bakal Digelar di BloraFestival Seabad Pramoedya Ananta Toer yang akan berlangsung di Blora menjadi pembuka rangkaian perayaan warisan-warisan bagi sastrawan penulis Tetralogi Buru. Beragam seniman dari Jakarta dan Blora akan mengisi acara, termasuk Happy Salma yang akan menampilkan monolog.
Baca lebih lajut »
Bupati Blora Ajak Pencinta Pram Hadir di Festival Seabad Pramoedya Ananta ToerIngatan tentang Pramoedya Ananta Toer tak boleh pupus. Untuk mengenangnya seniman, budayawan, dan pekerja seni lainnya merayakan festival seabad kelahiran Pram.
Baca lebih lajut »
Pramoedya Ananta Toer, Kenangan dalam Arsip dan BukuTanggal 6 Februari 2025 bertepatan dengan 100 tahun kelahiran sastrawan Pramoedya Ananta Toer. Mari, mengenangnya dari catatan di buku dan arsip.
Baca lebih lajut »
Apa Saja Rangkaian Acara Seabad Pramoedya di Blora?Rangkaian peringatan Seabad Pramoedya Ananta Toer masih berlanjut pada Jumat dan Sabtu. Kenangan dan buah pikir dibagikan. Pertunjukan teater dan musik dihidupkan.
Baca lebih lajut »
Festival Satu Abad Pramoedya Ananta Toer di Blora, Wisata Edukatif dan Alam MenarikPerayaan satu abad sastrawan Pramoedya Ananta Toer akan berlangsung di kampung halamannya, Blora, Jawa Tengah, dari 6 hingga 8 Februari 2025. Festival ini akan diisi dengan berbagai kegiatan, seperti diskusi, pameran buku, pemutaran film, dan konser musik. Pengunjung juga dapat menikmati wisata di Blora, seperti Gua Sentono, Goa Terawang, Gua Kidang Tinapan, Waduk Tempuran, Loko Tour, Bukit Pencu, Noyo Gimbal, dan Migas Cepu Edupark.
Baca lebih lajut »
Seabad Pramoedya Ananta Toer: Peringatan dan Pesta Budaya di BloraSri Blora menghidupkan peringatan Seabad Pramoedya Ananta Toer dengan perayaan budaya dan diskusi, pementasan monolog, dan pentas musik.
Baca lebih lajut »