Pengamat ekonomi menilai efek bola saljunya dari kenaikan tarif ojol sangat besar dan bisa memicu inflasi.
“Pada kilometer pertama hingga empat saja, kenaikannya sudah 50 persen. Sehingga nanti tarif ojol baru ini akan terasa sekali,” kata Piter dikutip dari keterangannya, Sabtu, 13 Agustus 2022.Dengan kenaikan itu lanjut dia, tarif ojol sudah mendekati tarif taksi. Sehingga membuat minat masyarakat mengunakan ojol akan mengalami penurunan. Bila itu yang terjadi, maka akan berdampak negatif terhadap driver karena dapat mengurangi pendapatan driver.
“Perlu jadi perhatian bahwa masyarakat bawah itu sangat sensitif dengan kenaikan harga. Apalagi daya beli masyarakat sudah tergerus akibat pandemi, banyak PHK, penurunan gaji, kenaikan harga-harga bahan pangan, harga barang, dan sebagainya,” ujar Piter. Hal itu lanjut dia juga bisa membuat daya beli turun. Kemudian memicu kenaikan harga-harga, dan pada akhirnya mengerek inflasi.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Ini Tuntutan Driver Ojol ke Perusahaan Aplikasi, Selain Kenaikan TarifBerikut ini tuntutan driver ojol (ojek online) ke perusahaan aplikasi, selain kenaikan tarif ojol yang ditetapkan.
Baca lebih lajut »
Dampak dari Kenaikan Tarif Ojek Online, Ekonom: hal Ini Kontradiktif - Pikiran-Rakyat.comKenaikan tarif ojek online juga akan berdampak pada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) seperti industri makanan-minuman di skala UMKM .
Baca lebih lajut »
Berkat Tokopedia Cs, Kas Negara Aman...Kenaikan penerimaan PPN ditopang oleh membaiknya perekonomian nasional serta kenaikan tarif PPN.
Baca lebih lajut »
Rencana Kenaikan Tarif Ojol Tanggal 14 Agustus 2022 Menimbulkan Pro Kontra!Para pengguna ojek online langsung menyatakan keberatan jika tarif ojek online naik. Lalu, bagaimana dengan mitra ojek online?
Baca lebih lajut »
Tarif Mau Naik, Pengguna Ojek Online KeberatanKeputusan Kemenhub atau Kementerian Perhubungan menaikkan tarif ojek online (ojol) menuai kritik dari berbagai kalangan.
Baca lebih lajut »