Otoritas Beijing di China menyatakan bahwa wabah baru virus Corona (COVID-19) yang muncul sejak awal Juni kini terkendali. Namun kekhawatiran untuk penularan virus di tengah masyarakat masih meluas. VirusCorona Beijing
masih berjuang untuk mengatasi kemunculan cluster baru Corona terkait pasar grosir makanan terbesar di wilayahnya. Kasus pertama terkait cluster baru ini diumumkan 11 Juni lalu dan sejauh ini sudah lebih dari 250 orang yang tertular virus Corona terkait cluster ini.
"Situasi pencegahan dan pengendalian tetap rumit, kita tidak boleh sedikitpun menurunkan kewaspadaan kita," imbuhnya.Otoritas Beijing menyatakan bahwa 253 dari total 256 kasus Corona di Beijing terkait langsung dengan pasar Xinfadi. Pelacakan kontak untuk tiga kasus lainnya masih terus berlangsung. "Kombinasi dari klinik demam , penemuan dari kontak dekat dan tes massal nucleic acid telah memainkan peran penting dalam pendeteksian dini," imbuhnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
'Saya Takut': Jumlah Kasus Virus Corona di Beijing Kembali MeningkatPupus sudah harapan warga Beijing setelah meningkatnya jumlah kasus virus Corona, padahal dalam 56 hari berturut-turut sempat tidak ada penularan sama sekali... Beijing VirusCorona
Baca lebih lajut »
Kasus Corona Kota Bandung Stagnan, Wabah DBD MeningkatKota Bandung menghadapi tantangan meningkatnya orang yang terpapar virus demam berdarah, saat kasus positif corona di kota itu berjalan stagnan.
Baca lebih lajut »
28 Hari Tanpa Kasus Virus Corona Baru, Thailand Siap Buka Perbatasan untuk Wisman?Pelaku perjalanan bisnis dari tiga negara Asia bahkan rencananya tak akan melakukan swakarantina mandiri selama dua minggu saat masuk Thailand.
Baca lebih lajut »
Risma Sebut Tren Kasus Baru Corona di Surabaya Sudah Mulai TurunWali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan tren kasus baru virus Corona COVID-19 di wilayahnya sudah mulai turun. Warga yang disiplin jadi kuncinya. Surabaya via detikHealth
Baca lebih lajut »