Kemenristek Tegaskan Belum Ada Satupun Obat Spesifik Khusus COVID-19 BangkitdariPandemi 75tahunmerdeka
“Jadi sampai sekarang belum ada satupun yang kita bisa klaim sebetulnya merupakan satu obat. Meskipun banyak klaim-klaim dari beberapa entah mengatakan penelitian atau tidak. Tapi yang termasuk di dalam konsorsium itu belum satupun yang bisa dikatakan inilah obat spesifik, spesifik ya yang khusus untuk COVID-19,” tegas Ali dalam diskusi bertema Obat dan Terapi Terkini untuk Pasien COVID-19 di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Graha BNPB, Jakarta .
Ali pun mengatakan termasuk imunomodulator untuk meningkatkan imun dengan obat-obat herbal yang saat ini sedang dikembangkan dan diuji cobakan untuk pasien COVID-19 di Wisma Atlet masih dalam proses. “Termasuk imunomodulator yang sedang kita kembangkan, kemarin sudah mulai dibuka yang di Wisma Atlet itu, kita juga masih dalam proses,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Ali menjelaskan bahwa Kemenristek BRIN telah membuat konsorsium riset dan inovasi terkait COVID-19. Ia mengatakan ada lima hal yang kini sedang dikembangkan. “Jadi kita di Ristek BRIN itu membentuk sebuah konsorsium riset dan inovasi terkait COVID-19 itu untuk melakukan berbagai persoalan. Terutama ada lima hal sebetulnya itu menyangkut prevention, itu menyangkut tidak saja imunomodulator tetapi juga vaksin, kemudian juga kita alat-alat kesehatan,” jelasnya.
Ali juga melanjutkan selain obat dan terapi, konsorsium riset juga mengembangkan salah satunya terapi plasma konvalesen dan stem sel. “Nah kita juga tidak hanya berhenti pada obat tapi terapi. Terapi termasuk plasma konvalesen dengan teman-teman di Kementerian Kesehatan, RSPAD dan lain-lain,” katanya.
Untuk stem sel, Ali menambahkan pengobatan ini juga telah terbukti di beberapa pasien COVID-19. “Nah, selain terapi kita juga menggunakan stem sel. Ini menarik stem sel, jadi dari jaringan paru yang sudah rusak ya, itu bisa kita berikan stem sel. Kemudian diganti jaringannya dengan yang baru gitu. Dan ini terbukti di beberapa pasien yang kita amati, yang kita teliti,” tutup Ali.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Update Covid-19: Tambah 1.821, Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Jadi 141.370Penambahan kasus baru Covid-19 sebanyak 1.821 ini didapat dari hasil pemeriksaan spesimen sebanyak 12.453.
Baca lebih lajut »
Istana Tegaskan Pelibatan TNI-Polri dalam Komite Covid-19 untuk Ketertiban Masyarakat'Keterlibatan TNI dan Polri dalam komite tidak akan mengurusi soal ekonomi dan penegakan hukum, tapi akan fokus pada upaya penertiban,' ujarnya.
Baca lebih lajut »
Pemprov DKI Tegaskan Anggaran Covid-19 Cair Dalam SehariSelama prosedur ditaati dan semua berkas pengajuan anggaran terkait covid-19 dilengkapi, Pemrov DKI Jakarta tidak akan menolak pengajuan tersebut.
Baca lebih lajut »
Kasus Covid-19 Terus Bertambah, Anies belum Mau Tarik Rem DaruratAnies mengakui persentase positif covid-19 (positivity rate) Jakarta masih tinggi. Selama sepekan terakhir, positivity rate DKI Jakarta sebesar 8,9%.
Baca lebih lajut »
S&P 500 Belum Lampaui Rekor Tertinggi di Tengah Buntunya Stimulus Covid-19Indeks S&P naik 0,3 persen menjadi 3.381,99.
Baca lebih lajut »
Epidemiolog UI Sebut Obat Covid-19 Unair, TNI, dan BIN Belum Diregistrasi WHOAhli epidemiolog Universitas Indonesia, Pandu Riono, meragukan validitas riset Unair, TNI, BIN terkait kombinasi obat Covid-19.
Baca lebih lajut »