Penyiapan anggaran itu dilakukan untuk mengantisipasi dampak jangka panjang covid-19.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah akan menyiapkan anggaran penanganan dampak pandemi virus corona baru untuk dua tahun mendatang. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi tekanan ekonomi akibat pandemi hingga jangka menengah. Baca Juga Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengatakan, anggaran belanja maupun pembiayaan dalam rangka penanganan Covid-19 akan masuk dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2021.
Askolani belum menyebutkan secara rinci jenis-jenis belanja penanganan Covid-19 yang akan kembali dimasukkan dalam postur RAPBN 2021 maupun 2022. Ia hanya menggambarkan, setidaknya ada reformasi di beberapa sektor untuk mengantisipasi kemungkinan dampak jangka menengah maupun panjang. Kebijakan tersebut yang membuat pemerintah memutuskan melebarkan defisit APBN di atas tiga persen selama tiga tahun berturut-turut, yaitu 2020 sampai 2022. Pelebaran diharapkan mampu memfasilitasi tambahan belanja maupun pembiayaan yang difokuskan pada penanganan dampak Covid-19 ke masyarakat maupun dunia usaha.
Askolani meminta kepada semua pihak untuk dapat memahami langkah yang disebutnya sebagai extraordinary . Sebab, dampak Covid-19 terbilang signifikan kepada dunia, baik dari sisi kesehatan, sosial, ekonomi hingga sektor keuangan."Makanya, ini penanganan bukan hanya jangka pendek di 2020 saja, tapi satu sampai dua tahun ke depan," tuturnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kemenkeu Beberkan 73 Barang Bebas Pajak Impor untuk Covid-19Adapun 73 jenis barang itu di antaranya hand sanitizer dan produk mengandung disinfektan termasuk sabun mengandung obat seperti sabun desinfektan.
Baca lebih lajut »
Pemprov Sulbar Sisir Anggaran untuk Penanganan Covid-19 |Republika OnlineSkenario penanganan Covid-19 harus segera dilakukan walaupun melalui video conference
Baca lebih lajut »
Pemprov NTT Alokasi Anggaran Dana Desa untuk Bantu Warga Terdampak Covid-19Kita mengalokasikan Rp 957 miliar di antaranya untuk membantu warga miskin terdampak Covid-19
Baca lebih lajut »
Demi Anggaran Covid-19, Pemprov DKI Rasionalisasi Belanja PegawaiAnggaran Belanja Pegawai di APBD DKI 2020 sebesar Rp20,8 triliun. Secara persentase, anggaran itu mencapai 23,1% dari total keseluruhan APBD DKI 2020 senilai Rp89,75 triliun.
Baca lebih lajut »
UPDATE 19 April: Bertambah 131, Kasus Covid-19 di Jakarta Jadi 3.033 OrangJumlah pasien positif Covid-19 di Jakarta mencapai 3.033 orang per Minggu (19\/4\/2020) ini.\n
Baca lebih lajut »