Minimal lima paket yang menjadi pilar utama pernikahan antara sekolah dan industri
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan , melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, mengalokasikan anggaran sebesar Rp 3,5 triliun untuk program Pengembangan Pendidikan Vokasi. Alokasi anggaran tersebut digunakan untuk mewujudkan link and match antara pendidikan vokasi dan dunia usaha dan dunia industri dengan beberapa kebijakan program yang dilakukan. "Jangan hanya sebatas seremoni tanda tangan MoU, lalu sudah merasa link and match.
Ia menjelaskan, program yang termasuk di dalam Rp 3,5 triliun tadi adalah Bursa Kerja Khusus , program Center of Excellence Sekolah Menengah Kejuruan, Gerakan Pernikahan Masal Kampus Vokasi. Hal ini dialkukan antara ribuan kampus vokasi, SMK, lembaga kursus pelatihan dengan dunia usaha dan dunia industri.
Ia menambahkan, terdapat minimal lima paket yang harus menjadi pilar utama pernikahan antara sekolah vokasi dan industri. Pertama yaitu kurikulum disusun bersama kedua belah pihak. Kedua, dosen atau guru tamu minimal mengajar 50 hingga 100 jam per semester berasal dari pakar dan praktisi profesional berkompeten dari industri dan dunia kerja.
Selanjutnya, ketiga adalah magang dirancang sejak awal. Keempat, komitmen serapan lulusan. Kelima, dosen vokasi dan guru-guru SMK juga mendapatkan pelatihan atau update teknologi dari pihak industri. "Lima paket link and match tersebut didorong dengan Rp 3,5 triliun tadi, tahun ini. Meskipun pandemi, tetap kita dorong agar pendidikan vokasi benar-benar relevan dengan industri dan dunia kerja. Mereka sedang bergerak masif menuju kondisi kebiasaan baru, yang mungkin bisa semakin sulit dikejar kesesuaiannya oleh kurikulum vokasi bila tidak terjadi pernikahan selama pandemi," kata dia.BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Persepektif Republika.co.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Rp3,5 Triliun untuk Pendidikan Vokasi, Kemana Saja?KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengalokasikan anggaran sebesar Rp3,5 triliun untuk program Pengembangan Pendidikan Vokasi. Untuk apa sajakah anggaran tersebut?
Baca lebih lajut »
Kemendikbud Alokasikan Rp 3,5 Triliun untuk Pendidikan Vokas |Republika OnlineAda minimal 5 paket yang menjadi pilar utama pernikahan sekolah vokasi dan industri.
Baca lebih lajut »
Kemendikbud targetkan 90 persen vokasi 'nikah massal' dengan industriTerdapat sembilan paket dalam 'pernikahan massal', di antaranya adalah kurikulum disusun secara bersama, dosen tamu dari industri, program magang yang terstruktur, riset bersama, dan pengenalan program dunia industri.
Baca lebih lajut »
Dirjen Pendidikan Vokasi Susun Peta Jalan |em|Link and Match|/em| |Republika OnlineGerakan pernikahan massal menurut dia bisa menumbuhkan kolaborasi sekolah industri
Baca lebih lajut »
Zaman Now Pendidikan Vokasi Lebih Mentereng, Kemendikbud Dorong Lulusan SMP Masuk SMKDirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud menyatakan, harus ada perubahan pola pikir para orang tua dan siswa yang menganggap lulusan SMK hanya jadi tukang. Kemendikbud
Baca lebih lajut »
Ada Sertifikasi Kompetensi & Profesi untuk Pendidik dan Mahasiswa Vokasi, Yuk IkutKemendikbud meluncurkan Program Sertifikasi Kompetensi dan Profesi bagi tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan mahasiswa pendidikan tinggi vokasi. Kemendikbud
Baca lebih lajut »